28.2 C
Jakarta

Sopan Santun Terhadap Nabi Muhammad

Artikel Trending

Asas-asas IslamSirah NabawiyahSopan Santun Terhadap Nabi Muhammad
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Nabi Muhammad adalah mahluk yang paling sempurna baik itu secara perangai maupun ahlaknya. Banyak sekali sirah nabawiyah yang menerangkan kesempurnaan Nabi Muhammad ini. Sebagai mahluk yang paling sempurna sekaligus manusia agung sang pembawa risalah tuhan. Maka umat Islam, sebagai umat yang meyakini ajarannya harus menghormati dan harus bisa sopan santun kepadanya.

Menghormati Nabi Muhammad juga termasuk salah satu keimanan yang wajib dipercayai. Imam Nawawi Al-Bantani dalam Kitabnya Qomigh Tuhyan menyatakan bahwa mengagungkan derajat Nabi merupakan salah satu cabang keimanan. Mengagungkan dan sopan santun kepada Nabi Muhammad berarti mengetahui ketinggian derajatnya dan menjaga tatakramanya.

Salah satu bentuk sopan santun kepada Nabi Muhammad sebagaimana yang Imam Nawawi Al-Bantani sebutkan dalam kitabnya adalah sopan-santun ketika menyebut namanya. Ini berarti ketika menyebut nama Nabi Muhammad harus dengan penghormatan dan pengagungan.

Sebagaimana contoh menambahkan kata sayidina didepan namanya sebagai pengagungan dan janganlah menyebut namanya secara langgung. Oleh karenanya sebagai warga Islam yang baik, sangat dianjurkan untuk dapat menyebutkan nama Nabi Muhammad dibarengi dengan kata sayidina yang artinya tuan kami ketika sedang bersholawat. Sehingga setiap kita melantunkan sholawat kepadanya selalu terpatri kata sayidina didepan nama Nabi Muhammad.

Pengucapan kata sayidina didepan nama Nabi ini sebagai wujud penghormatan dan sopan santun kepada Nabi Muhammad. Semisal ketika ada presiden datang maka kita sebut namanya dengan “pak” presiden dan tidak menyebut namanya secara langsung. Penyebutan nama langsung dianggap tidak menghoramati. Apalagi ketika ketika kita menyebutkan manusia yang paling agung, tidaklah sopan rasanya apabila langsung menyebut namanya tanpa ditambahi dengan kata sayidina.

BACA JUGA  Ini 8 Pesan Penting Khutbah Ramadhan Rasulullah

Allah sendiri dalam Al-Quran tidak pernah memanggil Nabi Muhammad dengan langsung menyebutkan namanya seperti menyebutkan Nabi yang lainnya. Allah selalu memanggil Nabi Muhammad dengan gelarnya yang mulia seperti Ya Ayuhan Nabi, Ya Ayuhar Rasul. Hal ini berbeda ketika Allah memanggil Nabi lainnya selain Nabi Muhammad maka Allah akan memanggil namanya secara langsung seperti Ya Musa.

Sopan Santun Kepada Nabi Dengan Menggunakan Diksi Bahasa Yang Baik.

Salah satu bentuk sopan santun lagi kepada Nabi Muhammad adalah dengan menggunakan diksi bahasa yang baik ketika menyebutkan kisah atau nama Nabi Muhammad.

Penggunaan diksi bahasa akan menemukan urgensinya ketika kita salah dalam meyebutkan istilah yang kurang tepat ketika mengkisahkan Nabi Muhammad. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Nabi Muhammad adalah seperti manusia lainnya. Nabi Muhammad juga membutuhkan makan, minum dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ketika masih belia, Nabi muhammad pernah menjadi penggembala kambing untuk mendapatkan uang demi mempertahankan hidup. Namun demikian Nabi Muhammad sebagai sosok yang agung, maka janganlah kita menggunakan diksi bahasa yang kurang sopan ketika menyebutkan profesinya ini. Semisal dengan diksi tukang gembala yang kumuh, walaupun pada kenyataanya sosok pengembala emang kumuh terkena kotaran dan lain-lain.

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru