28.2 C
Jakarta

Siapa Pemimpin yang Layak Dipilih Tahun 2024? Tulisan Ini Akan Menjawabnya

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanSiapa Pemimpin yang Layak Dipilih Tahun 2024? Tulisan Ini Akan Menjawabnya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tadi malam sudah berlangsung debat ketiga calon presiden dan wakil presiden Indonesia yang akan berlaga pada tahun 2024. Debatnya cukup menarik karena yang dibahas mengenai rencana-rencana yang bakal dilakukan bagi calon yang terpilih sebagai presiden di negara merah putih ini. Lebih daripada itu, debat itu berlangsung cukup emosional karena pasangan calon satu dengan yang lain saling mengkritik.

Mengajukan kritik terhadap lawan debat merupakan sesuatu yang dibenarkan jika disampaikan dengan cara yang baik yaitu disampaikan dengan tutur kata yang santun dan ramah serta sikap yang beretika. Namun, jika kritik itu disampaikan dengan sikap yang arogan, marah-marah, dan acuh tak acuh maka kritik tidak bisa diterima. Karena kritik semacam itu bukan keluar dari hati, tapi keluar dari nafsu dan kita tahu bahwa nafsu merupakan sesuatu yang mendorong kepada sesuatu yang negatif.

Gagasan-gagasan yang sudah disampaikan dalam debat tadi malam telah membuka hati warga negara Indonesia untuk menentukan pilihannya pada tanggal 14 Februari nanti. Mereka sudah bisa membaca siapa yang lebih pantas memimpin negara yang besar ini. Orang yang cerdas akan memilih pemimpin yang cerdas pula yang biasanya menawarkan gagasan-gagasan yang cemerlang untuk pembangunan Indonesia ke depan.

Tentunya pemimpin semacam itu bukanlah mereka yang hanya pandai menebar janji, tetapi bertanggung jawab merealisasikan janji-janji yang sudah disampaikan pada saat debat. Biasanya pemimpin seperti itu yang dicari bukanlah kekuasaan, tetapi bagaimana membangun negara sebagai tanggung jawab dan rasa kecintaannya terhadap tanah air di mana dia dilahirkan.

BACA JUGA  Memaknai Mudik pada Tahun Ini

Cinta tanah air merupakan bagian yang mendasari tanggung jawab seorang pemimpin untuk menjaga keutuhan negara. Pemimpin ini yang dikedepankan bukanlah kepentingan pribadi, melainkan kepentingan bersama. Tentu ini cukup berat, namun jika dilakukan dengan rasa tanggung jawab segala beban akan menjadi ringan.

Ciri-ciri yang lain yang melekat pada seorang pemimpin adalah tidak gampang marah karena yang dihadapi bukanlah satu-dua orang melainkan banyak orang. Tentu masing-masing orang memiliki karakter dan pemikiran yang berbeda-beda. Ada yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik sehingga yang disampaikannya adalah ilmu dan selain itu ada yang tidak memiliki pendidikan sama sekali sehingga pemberontakan datang silih berganti.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengkampanyekan calon satu dibandingkan yang lain melainkan lebih mengajak kepada pembaca untuk menentukan pemimpin di masa depan yang memiliki ciri-ciri yang mendekati sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi yaitu cerdas, amanah, menyampaikan tugas, dan jujur. Mungkin saat debat mereka saling menunjukkan yang paling baik sehingga kekurangan-kekurangan tidak terlihat namun jika kita memperhatikannya dengan cermat, kekurangan mereka akan kelihatan sehingga itulah yang mendasari penentuan kita dalam memilih pemimpin.

Maka dari itu, masyarakat Indonesia hendaknya tidak terkecoh dengan money politic yang hanya memberikan kenyamanan sementara dan menyengsarakan selamanya. Kesalahan kita dalam memilih pemimpin akan berakibat fatal terhadap diri kita sendiri karena itu bentuk dari teguran Tuhan kepada kita yang tidak memperhatikan betul mana masing-masing calon pemimpin yang layak untuk dipilih.[] Shallallahu ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru