28.4 C
Jakarta

Serial Pengakuan Warga Mozambik (LIII-VII): Kisah Pilu Luisa Jose Korban Serangan ISIS

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Warga Mozambik (LIII-VII): Kisah Pilu Luisa Jose Korban Serangan ISIS
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Orang yang menjadi korban kekejaman ISIS tidaklah sedikit jumlahnya. Mereka bukan hanya berasal dari Warga Negara Indonesia (WNI), tapi juga dari Warga Negara Asing (WNA). Salah seorang yang pernah menjadi korban kekejaman ISIS ini adalah Luisa Jose, seorang ibu lima anak berusia 52 tahun.

Jose tinggal di kota Palma, Mozambik yang kini berada dalam kekuasaan ISIS setelah kelompok militan itu melakukan pertempuran selama beberapa hari. Kemudian, warga Mozambik, termasuk Jose, melarikan diri.

Ketika ISIS menyerang Mozambik, Jose berhadapan langsung dengan pemberontak ISIS. Jose kabur untuk menyelamatkan diri dari kelompok teroris ini. Sementara, ISIS sendiri datang dari banyak jalan, sehingga untuk kabur memang sangat sulit.

Sebelum berhasil melarikan diri, Jose sempat luntang-lantung di hutan selama hampir lima hari. Untuk mengganjal perutnya Jose makan singkong pahit dan minum dari genangan air keruh sebelum sampai ke Quitunda, sebuah desa bagi orang-orang yang direlokasi oleh proyek mega gas sejumlah perusahaan minyak raksasa, termasuk dari Total Prancis.

Jose kemudian dievakuasi oleh Total. Tapi, dengan syarat Jose harus meninggalkan lebih dari enam anggota keluarganya, termasuk suami dan seorang putrinya, karena tidak ada ruang di kapal. Jose belum mendapatkan kabar kondisi keluarganya. Apakah mereka aman? Sudahkah mereka mendapatkan tempat berlindung? Doa Jose tetap untuk keselamatan mereka.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XL): Eks Napiter Inisial SL Bertobat dan Kembali ke NKRI

Akibat serangan ISIS, warga yang kabur masih banyak yang terjebak di tengah hutan. Warga yang berhasil keluar dari hutan bercerita bahwa di sana mereka sering melihat mayat yang tergeletak karena kelaparan atau dehidrasi di sepanjang jalan. Bahkan sejumlah orang tewas lantaran diterkam buaya atau tertelan di lumpur yang dalam.

Banyak orang tewas saat serangan ISIS berlangsung. Entahlah, berapa jumlahnya. Di samping itu, seorang warga lainnya, Fato Abdula Ali terpisah dengan suami dan tiga anaknya akibat serangan ISIS. Karena ia dalam kondisi hamil sembilan bulan. Fato tidak bisa mengikuti penghuni lain saat mereka melarikan diri dan akhirnya melahirkan bayi laki-laki sendirian di semak-semak. Tali pusar bayi itu dipotong dengan cabang pohon.

Sebagai penutup, serangan ISIS terhadap Mozambik adalah bukti kekejaman yang terus dilawan. Serangan ini bukanlah jihad yang dibenarkan, tapi ini penjajahan. Kita semua harus lebih hati-hati dan banyak bersyukur selamat dari serangan ISIS.[] Shallallah ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita Luisa Jose yang dimuat di media online Detik.com

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru