27.8 C
Jakarta

OKI Kutuk Pembunuhan Tiga Pemuda Palestina Oleh Israel

Artikel Trending

AkhbarInternasionalOKI Kutuk Pembunuhan Tiga Pemuda Palestina Oleh Israel
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jeddah – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk aksi kejahatan brutal pasukan keamanan Israel yang menewaskan tiga pemuda Palestina di Nablus. OKI menegaskan, hal itu merupakan pelanggaran mencolok hukum internasional.

“Ini datang dalam konteks kebijakan eksekusi lapangan dan pembunuhan berencana yang dilakukan terhadap rakyat Palestina, dalam pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional serta Konvensi Jenewa Keempat,” kata OKI dalam sebuah pernyataan, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA, Rabu (9/2/2022).

OKI meminta masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, memikul tanggung jawab hukum dan politiknya untuk menekan Israel dan mendesaknya menghentikan aksi kejahatan tersebut. OKI pun berharap mereka dapat menuntut pertanggungjawaban mereka atas setiap pelanggaran dan kebijakan rasialisnya. Mereka pun diminta memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina.

Pada Selasa (8/2/2022) lalu, tiga pemuda Palestina yang teridentifikasi sebagai Ashraf Mubaslat, Adham Mabrouka, dan Mohammad Dakhil, tewas diberondong peluru oleh pasukan keamanan Israel saat mereka sedang mengendarai mobil. Menurut badan keamanan internal mereka, Shin Bet, ketiganya membawa senjata dan sempat terlibat bentrokan dengan pasukan Israel.

BACA JUGA  Hizbullah Siap Perang Terbuka dengan Israel

Otoritas Zionis memang membidik ketiga pemuda Palestina yang dilabeli sebagai “militan” tersebut. Sebab mereka dituding bertanggung jawab atau mendalangi serangan penembakan baru-baru ini. “Tiga warga menjadi martir akibat penembakan langsung oleh pasukan Zionis di kota Nablus,” kata Kementerian Kesehatan Palestina saat mengumumkan kematian ketiga pemuda Palestina itu, dikutip laman Aljazirah.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina telah menyerukan penyelidikan internasional atas pembunuhan tersebut. Mereka menilai pemerintah Israel dan Perdana Menteri Naftali Bennett bertanggung jawab penuh atas kejahatan itu. “Keheningan masyarakat internasional terhadap pelanggaran dan kejahatan mereka memberikan kedok untuk tindakan kriminal ini dan mendorong penjajah Israel untuk melanjutkan perang terbuka melawan Palestina,” kata Kemenlu Palestina.

Organisasi hak asasi manusia (HAM) yang berbasis di Israel, B’Tselem, mengungkapkan, tahun lalu terdapat 77 warga Palestina yang tewas di tangan pasukan mereka. Lebih dari separuh korban yang dibunuh, tidak terlibat aksi kejahatan atau serangan apa pun.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru