26.6 C
Jakarta

Serial Pengakuan Mantan Teroris (LI-VIII): Umar Patek, Teroris Ahli Perakit Bom yang Kini Lihai Ngegombal

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Mantan Teroris (LI-VIII): Umar Patek, Teroris Ahli Perakit Bom yang...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Mendengar peristiwa terorisme seakan tersambar petir. Peristiwa ini benar-benar menyeramkan. Semua orang pasti terhujam psikisnya dengan kekhawatiran.

Meski begitu, tidak semuanya pelaku terorisme terlihat horor. Ada seorang mantan teroris Hisyam alias Umar Patek ternyata memiliki sifat romantis terhadap istrinya. Ia sering melontarkan kata-kata gombal dan romantis kepada pasangannya.

Keromantisan Umar Patek mencuri perhatian banyak orang. Bahwa di balik kepribadiannya yang keras, terdapat keromantisan terhadap pasangan. Umar pernah bilang begini ke istri, sampai istrinya berbunga-bunga:

“Lama ini aku di Lapas sampai lupa iket tali sepatu’, terus soulmate nanya kenapa ya, ‘yang aku ingat cuma gimana ikat hatimu’.”

Keromantisan Umar Patek jelas merupakan sifat yang terpendam dan sifat ini bernilai positif. Apalagi ia sekarang sudah bertobat dari paham yang menyesatkan dan membahayakan itu.

Jika keromantisan itu termasuk bakat, ternyata tidak hanya Umar Patek yang memiliki kepribadian yang positif, banyak mantan napiter yang punya kepribadian positif dan menghasilkan uang. Ada mantan napiter yg jago berbisnis. Ada yang mendirikan pesantren kontra-terorisme.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXIX): Eks Napiter Hendro Berhasil Hijah dari Terorisme

Keromantisan Umar Patek mulai terlihat semenjak istrinya sering perhatian bawa kopi ke Lapas. Kopi dibawa tanpa ia minta. Karena itulah, Umar Patek semakin percaya diri untuk kembali ke masyarakat. Apalagi keluarganya sering mensosialisasikan ke masyarakat bahwa Umar Patek bakal tinggal di tengah-tengah mereka.

Bila diingat-ingat, Umar Patek ini adalah asisten koordinator lapangan dalam kasus Bom Bali I tahun 2002. Dia dikenal sebagai ahli perakit bom, pengetahuan yang diperolehnya dari Afghanistan. Umar Patek sempat menjadi buronan terorisme paling dicari di dunia, termasuk oleh pemerintahan Amerika Serikat.

Umar Patek ditangkap di Kota Abbotabad, Pakistan, akhir Januari 2011. Pada Juni 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis 20 tahun penjara terhadap dirinya. Sekarang ia sudah bertobat dan kembali ke NKRI dengan pikiran yang terbuka.[] Shallallah ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita Umar Patek yang dimuat di media online Sindonews.com

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru