31 C
Jakarta

Serial Pengakuan Mantan Napiter (XL-VIII): Anka Medika Sempat Menjual Aset Kekayaannya untuk Bergabung dengan ISIS

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Mantan Napiter (XL-VIII): Anka Medika Sempat Menjual Aset Kekayaannya untuk...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Pemerintah Indonesia sudah lama mengingatkan dan melarang siapapun bergabung dengan ISIS. Sayangnya, larangan ini masih saja dilanggar oleh beberapa orang. Salah satunya, Anka Medika.

Anka nekat pergi ke Suriah, tempat di mana ISIS berkuasa. Anka menjual seluruh aset kekayaannya. Sebut saja, dua unit mobil yang laku 160 juta. Uang tersebut digunakan Anka tinggal di apartemen di Turki sebelum menuju Suriah.

Anka juga menjual rumahnya di Kemang seharga Rp6 miliar. Hasil penjualan yang cukup besar nilainya digunakan untuk membeli apartemen di Soqutlucesme, Istanbul.

Semenjak di Turki Anka mencoba menyeberang ke Suriah. Kerapkali rencana ini Anka urungkan. Karena, situasi belum aman. Sehingga, Anka mengajukan permohonan izin tinggal selama 1 tahun pada pertengahan 2016.

Anka pulang ke Jakarta pada 13 Februari 2017, karena izin tinggalnya di Turki sudah habis. Sesampainya di Jakarta, Anka membuat KTP dan membuka rekening bank baru.

Tidak begitu lama di Jakarta, Anka langsung kembali ke Turki. Setelah itu, Anka menjadikan apartemennya sebagai tempat singgah WNI yang hijrah dari Indonesia ke Suriah dengan tujuan bergabung dengan ISIS.

Menjelang akhir tahun 2018 Anka berencana pulang ke Indonesia. Namun, petugas imigrasi Bandara Turki mencurigai paspor Anka, sehingga pihak terkait menahan Anka beberapa hari dan kemudian dideportasi ke Indonesia.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXVIII): Eks Napiter Poso Mie Kembali ke Pangkuan NKRI

Tak lama setelah itu, sekitar 13 Maret 2020 Anka ditangkap Densus 88. Anka menjalani penahanan beberapa bulan, sampai disidang pada bulan November 2020. Kemudian, Majelis Hakim PN Jakarta Timur menjatuhkan vonis penjara 4 tahun.

Terjeratnya Anka dalam kasus terorisme bukan jalan terakhir dalam hidup. Kesempatan masih terbuka lebar bagi Anka untuk bertaubat. Anka bisa kembali menjadi pribadi yang baik sehingga dirindukan orang banyak.

Sebuah kesempatan Anka merenungkan segala perbuatannya yang sudah-sudah. Anka dapat menarik kembali aset kekayaannya untuk dipergunakan di jalan yang benar.

Semisal, disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Atau, digunakan untuk pengembangan pendidikan yang bermutu, sehingga dapat menyelamatkan bangsa dari terorisme.

Anka dapat meniru jalan taubat yang pernah dilakukan oleh mantan napiter. Sebut saja, Nasir Abbas, Sofyan Tsauri, Ali Imron, dan masih banyak yang lain.

Anka masih bisa bangkit ketika sekarang dalam kondisi terpuruk di dalam penjara. Anka bisa meniru para mantan napiter tersebut. Mereka tidak pernah menyerah melawan terorisme.

Sekarang, Anka mulai menyadari pentingnya berjihad di jalan yang benar. Ternyata, bergabung dengan ISIS bukanlah jalan yang dibenarkan dalam agama. Anka hijrah dari ISIS menuju Islam yang moderat.[]

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru