31.5 C
Jakarta

Sedang Kompak, Tajikistan Tangkap Seluruh Keluarga Terduga Pelaku Teroris di Rusia

Artikel Trending

AkhbarInternasionalSedang Kompak, Tajikistan Tangkap Seluruh Keluarga Terduga Pelaku Teroris di Rusia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Vahdat – Pemerintah Tajikistan, pada Selasa (26/3/2024), menangkap dan menginterogasi kerabat pelaku terorisme di Crocus City Hall, Moskow pekan lalu. Penangkapan ini sebagai langkah investigasi dan pemberantasan terorisme di negara Asia Tengah tersebut. 

Sebelumnya, Rusia dan Tajikistan sudah setuju untuk bekerja sama melawan jaringan terorisme. Bahkan, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon membantah bahwa teroris itu berasal dari negaranya dan menyebutnya tidak memiliki kewarganegaraan. 

Berdasarkan keterangan RFE/RL, aparat keamanan sudah melancarkan penggerebekan di sejumlah area di ibu kota Dushanbe dan sekitarnya. Aparat keamanan juga sudah mewawancarai keluarga dan tetangga terduga pelaku terorisme. 

Di Vahdat, yang terletak di timur Dushanbe, keluarga salah satu terduga pelaku bernama Saidakram Rajabalizoda sudah ditangkap dan dibawa oleh aparat keamanan. Selain itu, kepala RT di area permukiman tersebut juga diharuskan ikut untuk diwawancarai. 

Sedangkan kerabat pelaku lainnya bernama Muhammadsobir Faizov juga sudah ditangkap ketika berada di rumahnya di Dushanbe. 

Tajikistan juga tidak memberikan pernyataan apapun terkait dengan penangkapan keluarga terduga pelaku. Sementara, sampai saat ini, Rusia menyebut hanya dua terduga pelaku yang mengakui perbuatannya. 

Menurut laporan Dewan Keamanan PBB, terdapat konsentrasi tinggi aktivitas kelompok teroris di Afghanistan, terutama ISKP (Islamic State Khorasan Province). 

BACA JUGA  Pemimpin Tertinggi Taliban Sampaikan Perlawanan Terhadap Orang Kafir pada Khutbah Idul Fitri

“Meskipun terdapat pengurangan jumlah serangan yang dilakukan oleh ISIS-K atau ISKP, dan bahkan pengurangan teritori kekuasaannya, serta tingginya korban dari pemimpinnya, tapi ada ancaman besar di dalam Afghanistan termasuk kemampuannya dalam menggerakkan terorisme di negara lain,” terangnya, dkutip The Guardian.

“Kelompok teroris tersebut mengadopsi strategi inklusif dalam proses rekrutmennya, termasuk dengan berfokus pada menarik sejumlah mantan anggota Taliban dan pasukan dari luar negeri,” sambungnya. 

Sebagai informasi, ISIS-K adalah kelompok afiliasi ISIS yang berpusat di Afghanistan dan negara-negara Asia Tengah lain, termasuk Tajikistan. Kelompok itu membuat propaganda di Tajikistan dan sekitarnya lewat Telegram.  

Turkmenistan, pada Selasa, mengumumkan rencana memulangkan mahasiswa yang menuntut ilmu di Rusia. Rencana ini dalam menanggapi tingginya sentimen anti-imigran Asia Tengah di Rusia usai insiden terorisme. 

Otoritas setempat tidak memberikan keterangan secara pasti berapa jumlah mahasiswa asal Turkmenistan yang berkuliah di Rusia pada tahun ini. Terdapat kemungkinan jumlahnya mencapai ribuan mahasiswa. 

Pemerintah juga sudah memerintahkan agar pejabat lokal mengadakan pertemuan antara seluruh siswa dan guru untuk memperingatkan soal bahaya dan ancaman radikalisme di negaranya. 

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru