28.2 C
Jakarta

Ramadan: Melihat Janji Manis Aktivis Khilafah yang Harus Dibasmi

Artikel Trending

Milenial IslamRamadan: Melihat Janji Manis Aktivis Khilafah yang Harus Dibasmi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Di tengah ambruk dan lumpuhnya masyarakat muslim, ada yang mencoba mengobati luka mereka, yaitu aktivis khilafah. Kelompok ini seolah-olah punya resep dan solusi manis atas konflik dan situasi yang diderita oleh umat Islam di dunia.

Tiap hari kelompok aktivis khilafah ini melakukan propaganda dengan cara menyebarkan tulisan dan meme di media sosial dengan bertuliskan keunggulan-keunggulan sistem khilafah Islam.

Janji Manis Khilafah

Saya akan memberikan dua contoh yang mereka coba sebarkan. Pertama, mereka menulis begini: “Salah satu ciri khas dari hukum Islam adalah keadilan. Hukum Islam memandang semua manusia sama di hadapan hukum, tanpa memandang perbedaan latar belakang, agama, atau keyakinan. Ini berbeda dengan sistem hukum di Barat yang cenderung memberikan perlakuan yang lebih baik kepada orang yang lebih berkuasa. Oleh karena itu, hukum Islam dianggap sebagai salah satu sistem hukum yang adil dan humanis di dunia,” tulis mereka di akun IG @resanz_dakwah.

Dalam hal ini, mereka mencoba memberikan legitimasi dan janji tentang syariat Islam atau sistem Islam yang mereka coba pelopori atas nama khilafah. Bahwa sistem Islam ala khilafah lebih baik dan bagus ketimbang sistem lain yang ada di dunia.

Karena itu, jika masyarakat hari ini membutuhkan solusi, janji, dan pencarian, mereka mencoba mengajak kembali ke sistem khilafah. Sayangnya, aktivis khilafah ini tidak memberikan rincian dan kepastian terhadap umat muslim yang mereka bidik.

Seperti kebiasannya, aktivis khilafah ini sekadar mencoba menjual janji basi kepada para pembaca atau pengikutnya, meski tidak pernah memberi kepastian tentang apa yang mereka sedang agung-agungkan itu.

BACA JUGA  Remoderasi Pendidikan di Indonesia

Contoh saja, jika mereka memberikan kepastian dan menyebut bahwa sistem khilafah adalah Taliban, sudah pasti masyarakat Muslim bakal tidak mau menerima itu. Mengapa? Karena Taliban begitu sangat sadis dan keras terhadap masyarakatnya yang melakukan sedikit kesalahan. Bahkan sekadar ingin bersekolah dan ke pasar saja bagi yang perempuan, tidak diperbolehkan.

Apakah hal itu tawaran sistem khilafah? Jika itu, sungguhlah lebih rusak daripada sistem-sistem yang ada, bahkan dalam sistem kerajaan pun. Taliban di dalam segi apa pun, nyaris seluruh sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, politik, sosial, pendidikan, pergaulan, dan hukum, tidak ada yang luput dari jeratan persoalan.

Ingin Menegakkan Syariat Islam

Contoh kedua, mereka menulis: “Khilafah Islam membangun banyak rumah sakit, apotek, dan pusat kesehatan di seluruh wilayahnya, yang menyediakan pelayanan kesehatan gratis atau terjangkau bagi masyarakat, termasuk bagi non-Muslim”, tulis mereka di akun IG @resanz_dakwah.

Jika aktivis khilafah benar-benar menawarkan hal tersebut, pertanyaannya, sudah mereka kerjakan tidak hari ini? Jangankan rumah sakit dan pusat kesehatan di berbagai wilayah, dalam hal pencarian donatur terhadap lembaganya saja sering defisit.

Mereka hingga saat ini, sebagian masih terbirit-birit perihal logistik untuk pembiayaan agenda-agenda khilafah. Bahkan tidak malu, mereka selalu menyamar menjadi kelompok yang seolah-olah menerima dan memperjuangkan Pancasila demi mendapatkan proyek dari pemerintah.

Cita-cita mereka hanya ingin menegakkan syariat Islam secara sempurna di Indonesia. Meski sampai saat ini, mereka tidak tahu harus memulainya dari mana.

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru