27.6 C
Jakarta

Ormas Kota Cirebon Deklarasi Anti Radikalisme, Siap Jaga NKRI

Artikel Trending

AkhbarDaerahOrmas Kota Cirebon Deklarasi Anti Radikalisme, Siap Jaga NKRI
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Cirebon – Kegiatan penguatan Wawasan kebangsaan cinta Tanah Air dan Ideologi Pancasila serta jatidiri Bangsa terus digalakkan untuk membentengi masyarakat dari pengaruh radikalisme dan terorisme.

Seluruh unsur Ormas, OKP dan LSM, Tokoh Agama, Adat dan Tokoh Masyarakat lakukan deklarasi tolah radikalisme demi terciptanya Kota Cirebon damai tenteram dan guyup. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Intan Kota Cirebon, Selasa (26/7/2022).

Wawasan kebangsaan ini memberikan gambaran terhadap peserta seminar tentang kecintaan terhadap tanah air yang diwujudkan dengan kehidupan sehari hari dengan menciptakan situasi yang kondusif, menolak segala bentuk kegiatan yang akan memecah belah bangsa serta menciptakan Kota Cirebon yang berintan.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memantapkan wawasan berbangsa dan bernegara demi mewujudkan Persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Kegiatan penguatan wawasan kebangsaan tersebut dibuka oleh Walikota Cirebon Drs H Nasrudin Azis SH yang diwakili oleh Staf Ahli Walikota bidang Hukum dan Politik Budi Suherman.

Hadir juga dalam kesempatan ini Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Cirebon Drs Buntoro Tirto AP MM, Ust Andi Mulya, Ust Al Marwi, R Irwan Herlambang serta tokoh Agama dan tokoh Adat.

BACA JUGA  Polresta Palu Terjunkan 284 Personel Amankan Perayaan Idul Fitri

Dalam sambutannya Walikota Cirebon menyampaikan Atas nama Pemerintah Daerah Kota Cirebon, saya menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini. “Saya sangat bersyukur dan memberikan apresiasi yang tinggi atas komitmen dari saudara-saudara semua untuk menjaga Kota Cirebon agar tetap kondusif” ujarnya.

Komitmen tersebut hari ini diwujudkan deklarasi pernyataan sikap lewat penolakan radikalisme. Hal ini menegaskan bahwa tidak ada ruang bagib berbagai ide yang mengancam disintegrasi dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada kesempatan ini, perlu saya sampaikan bahwa radikalisme dan terorisme saling berkaitan. Namun, hubungan keduanya ada yang langsung, ada pula yang tidak langsung.

Tidak langsung dalam artian ada pemahaman yang sama bahwa suatu konsepsi yang berbasis fanatisme agama atau politik harus menjadi pilihan satu-satunya untuk ditegakkan dalam kerangka bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pada kesempatan ini dilakukan juga deklarasi penolakan segala bentuk radikalisme oleh para hadirin.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru