28.3 C
Jakarta

Obituari: Dorce Gamalama, Simbol Toleransi

Artikel Trending

EditorialObituari: Dorce Gamalama, Simbol Toleransi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Duka cita yang sangat mendalam dari kami, Redaksi Harakatuna, atas wafatnya Dorce Gamalama, seorang pembawa acara, penyanyi, dan aktris yang terkenal sebagai transgender. Nama lahirnya Dedi Yuliardi, Dorce sudah sangat terkenal di negara ini.

Artis lawas tersebut diketahui meninggal akibat Covid-19, dalam usia 58 tahun, setelah sebelumnya juga sempat mengidap sakit diabetes yang berkepanjangan. Dunia hiburan tanah air tengah berduka.

Di luar sosoknya sebagai artis, Dorce Gamalama adalah sosok yang istimewa. Ia dikenal sebagai sosok yang dermawan, penyantun anak yatim, dan senantiasa membantu siapa pun terutama masyarakat prasejahtera. Terlepas dari sosoknya yang kontroversial, Dorce Gamalama menyimpan sesuatu yang istimewa; ia menjadi simbol toleransi di negara tercinta ini.

Untuk diketahui, Dorce merupakan artis senior. Operasi ganti kelamin yang ia lakukan pada tahun 1983 di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, dari laki-laki menjadi perempuan, sangat menggemparkan ketika itu. Seluruh pelosok negeri menyorot Dorce, mulai dari yang membela sampai yang mencaci tiada habisnya. Namun demikian, Dorce tetap hidup dengan tenang sampai akhir hayatnya.

Artinya, negara ini sudah teruji soal toleransi. Masyarakat Indonesia, sejak dahulu, memegang prinsip persatuan dan lapang menerima perbedaan. Meskipun waktu itu Dorce banyak dicerca, pelakunya adalah oknum, dan protes mereka pun terjadi karena merasa aneh dengan apa yang Dorce lakukan—bukan karena dendam kesumat sampai ingin meneror atau membunuhnya. Yang terakhir ini bukan budaya bangsa kita.

Maraknya intoleransi dan teror itu, yang kini juga tengah banyak ditangkap aparat keamanan, adalah produk baru dan tidak asli budaya Indonesia. Intoleransi dan terorisme diimpor dari negara luar, negara yang memang tendensius mengedepankan kekerasan dan sangat benci perbedaan. Bayangkan saja, seandainya Dorce Gamalama tinggal di Afghanistan, umurnya tidak akan lama dan dia akan mendapat teror sepanjang hidupnya.

BACA JUGA  Mitigasi Radikalisme Setelah Perang Iran-Israel

Jadi sangat jelas, bukan? Dorce Gamalama merupakan simbol dari karakter bangsa Indonesia; yang terbuka, menerima perbedaan, toleran, dan cinta damai terhadap sesama.

Selain itu, selama hidupnya, Dorce Gamalama merupakan sosok yang sangat baik. Di balik karirnya yang sukses di dunia hiburan, Dorce juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia memiliki yayasan yang menampung anak-anak yatim hingga seribu orang. Dorce juga pernah menyantuni anak-anak Palestina di tengah konflik berkepanjangan yang menimpa negara tersebut.

Dorce Gamalama menjadi sosok dengan dua simbol keistimewaan. Pertama, sebagai simbol toleransi di Indonesia. Kedua, sebagai simbol bangsa Indonesia yang penyantun dan peduli sesama. Karakter asli Indonesia persis seperti apa yang diterima Dorce dalam hidupnya; tidak dibenci, tetap dicintai masyarakat, dan hidup dalam keadaan aman tanpa persekusi apalagi teror.

Pada saat yang sama, karakter Indonesia juga persis apa yang Dorce lakukan selama hidupnya: berkasih pada sesama, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, dan terbuka atas segala perbedaan. Sangat komplit.

Dengan demikian, adalah saatnya hari ini bangsa Indonesia menyadari karakter aslinya, lalu membawa karakter tersebut ke ranah sosial-politik-keagamaan kita. Tensi politik tidak boleh mewariskan kebencian, dan perbedaan tidak boleh mewariskan teror.

Apa yang terjadi pada Dorce Gamalama adalah takdir Tuhan Yang Mahamenciptakan. Ia bukan menentang fitrah sebagai lelaki; sebaliknya, Tuhan tengah menguji bangsa Indonesia melalui Dorce—sejauh apa masyarakat dapat menyikapi perbedaan meski seperti susah diterima.

Kini, Dorce telah berpulang. Ia menghadap Tuhan sebagai laki-laki, dan meninggalkan masyarakat dalam keadaan dikenang segala kebaikannya. Dorce Gamalama telah selesai tugasnya untuk menjadi simbol toleransi abadi dari dan di negara tercinta: Indonesia. Dan selanjutnya untuk merawat toleransi adalah tugas kita bersama. []

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru