31.5 C
Jakarta

Metamorfoshow: Indoktrinasi Ajaran HTI Kembali Terjadi

Artikel Trending

EditorialMetamorfoshow: Indoktrinasi Ajaran HTI Kembali Terjadi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kembali berulah. Pada Sabtu (17/2/2024), mereka menggelar acara “Metamorfoshow: It’s Time to be One Ummah”. Kegiatan ini digelar di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Pada kegiatan ini, ribuan manusia hadir menjalankan rupa-rupa kegiatan. Mereka mayoritas berasal dari kalangan milenial dan generasi Z.

Kabarnya yang hadir ada sebanyak 1.200 orang. Menghadiri acara yang dibuat oleh HTI, tentu mereka memiliki niat baik. Namun niat baik itu pula tidak cukup untuk melihat dampak dari acara metamorfoshow HTI ini.

Sebab, sejak dulu kala, rangkaian kegiatan HTI memang tujuannya untuk mengenalkan rupa-rupa kegiatan dan ideologi HTI. Mereka ingin menghidupkan dan mengembalikan ingatan masyarakat terhadap HTI.

Setelah semuanya dikenalkan dan dikembalikan, barulah mereka melakukan rekrutmen. Dari sinilah kerja-kerja aktivis HTI mulai berjalan, yakni cuci otak. Doktrinisme adalah ajaran inti yang sangat mudah dilakukan oleh aktivis HTI.

Mereka sangat jago dalam indoktrinasi khilafah. Dalam banyak pengalaman, aktivis HTI memang sengaja berusaha mengembalikan HTI pada gerak nafasnya kembali. Memang sempat dibubarkan, tapi mereka mau mengembalikan HTI dengan pendekatan yang berbeda.

Tapi tujuannya tetap sama, yakni ingin menegakkan syariat Islam di Indonesia atau menegakkan Khilafah Tahririyah ala Hizbut Tahrir Indonesia.

BACA JUGA  Napi Narkotika dalam Jeratan Terorisme

Bagi mereka, doktrin ajaran khilafah bisa dilakukan dengan sangat gampang. Apalagi dilakukan kepada anak muda yang mana otaknya masih sangat sehat tapi kosong tentang ajaran Islam.

Orang-orang seperti Ismail Yusanto (Jubir Eks HTI), Aab El Karimi (Konten Kreator HTI), M. Ihsan Akbar (Influencer Gen Z HTI), Akhmad Adiasta (Narrator, Producer Dokusinema Sejarah Islam “Jejak Khilafah di Nusantara”), Nicko Pandawa (Sutradara Dokusinema Sejarah Islam “Jejak Khilafah di Nusantara”), dan lainnya sudah sangat jago dalam mendoktrin anak muda masuk dalam perangkap HTI.

Mereka biasanya, memulai dengan membabi buta menjelekkan kebobrokan sistem negara Indonesia, yang bagi mereka hampir pasti tidak tertolong. Lalu mereka menyebut bahwa hanya ada satu solusi bagi Indonesia yaitu Khilafah Islamiyah.

Tak dapat dipungkiri, kebanyakan dari mereka malah setuju dengan usul tersebut. Dari sinilah HTI terus hadir dengan melakukan brain wash agar sepakat untuk menegakkan Khilafah Tahririyah di Indonesia.

Oleh karena itu, sudah sebaiknya kita jangan mengulur waktu untuk membumihanguskan HTI dari Indonesia. Bukan hanya tentang ajarannya, melainkan aktivisnya, kelompoknya, ideologinya, serta pula teks-teks sucinya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru