28.2 C
Jakarta

Mesir Diminta Gunakan Pengaruh Tengahi Konflik Palestina Israel

Artikel Trending

AkhbarInternasionalMesir Diminta Gunakan Pengaruh Tengahi Konflik Palestina Israel
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kairo – Mesir seharusnya menggunakan pengaruh regionalnya dengan menengahi pertempuran Israel dengan Hamas Palestina. Konflik yang memasuki pekan kedua itu telah menelan korban lebih dari 200 jiwa.

“Di wilayah di mana negara-negara di kawasan sedang memperluas hubungan mereka dengan Israel, Mesir memiliki kepentingan pribadi yang memanfaatkan kedekatan geografisnya dengan Gaza untuk meningkatkan kekuatan diplomatiknya,” kata Tariq Baconi, seorang analisis di International Crisis Group.

Berdasarkan pada laporan AFP, Selasa, 18 Mei 2021, delegasi intelijen Mesir di wilayah Israel dan Palestina, telah mendukung Kairo sebagai perantara perdamaian. Delegasi yang bekerja selama beberapa hari terakhir itu terdiri atas pejabat intelijen Mesir.

“Mereka merundingkan gencatan senjata,” ucap Khaled Okasha, anggota Dewan Tertinggi Penanggulangan Terorisme Mesir.

Sementara itu, pengamat lainnya di New York mengatakan Mesir harus terlibat. Israel telah memberlakukan blokade darat dan laut di Gaza sejak 2007, ketika Hamas menguasai wilayah miskin, rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina. Perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir adalah satu-satunya jalan ke daerah kantong itu ke dunia luar yang tidak terkendali oleh Israel.

BACA JUGA  Diserang Iran, Israel Mengemis Perhatian Internasional

Menakar Fungsi Mesir di Tengah Konflik Palestina Israel

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, menginstruksikan pihak berwenang membuka penyeberangan. Guna memungkinkan warga Gaza yang terluka menjalani perawatan di rumah sakit Mesir. Selain itu, jalur tersebut bisa mereka gunakan untuk mengirimkan bantuan.

“Ini adalah kesempatan untuk mengatakan tidak hanya kepada AS tetapi kepada pihak-pihak regional lainnya bahwa Mesir tetap penting, itu adalah pemain diplomatik yang diperlukan dan bahwa gencatan senjata akan dilakukan di Kairo,” kata Michael Hanna dari Century Foundation di New York.

Menurutnya, Kairo telah memberanikan kepemimpinan mereka untuk mengadopsi garis yang lebih keras terhadap Israel, terlepas dari perjanjian damai 1979. Meskipun media Mesir sebelumnya menyebut Gaza sebagai sarang teroris.

Serangan di Gaza berlanjut. Hamas terus menembakkan roket, sementara Israel melakukan serangan udara.

Total 212 warga Palestina tewas di Gaza, termasuk 61 anak-anak, dan lebih dari 1.400 lainnya luka-luka. Sementara itu, di Israel 10 orang tewas, termasuk satu anak dan ratusan lainnya terluka.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru