32.5 C
Jakarta

Memberikan Jawaban Atas Kedaulatan Palestina

Artikel Trending

EditorialMemberikan Jawaban Atas Kedaulatan Palestina
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Perang antara Palestina dan Israel posisi Indonesia sudah jelas dibutuhkan. Sebab selain negara Indonesia tidak berkonflik dengan negara mana pun, Indonesia punya hutang budi terhadap kemerdekaan Palestina.

Hingga kini, Palestina masih merasakan sakit dan kehancuran yang luar biasa dalam. Bahkan kabarnya, Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Gaza hancur usai menerima serangan dari Israel. Namun pihak Israel menuding serangan yang menewaskan ratusan orang itu bersumber dari roket-roket milik militer Palestina yang salah sasaran.

Di mana kebenaran di balik itu semua? Secara teoritis, tidak mungkin Palestina yang masih dalam kondisi renta itu bisa bermain-main dengan bom. Namun yang pasti, akibat dari serangan tersebut, nyawa-nyawa melayang dan mencapai hingga lebih dari 500 jiwa.

Awalnya, warga yang meliputi anak kecil, balita, dan dan orang tua yang sudah renta serta sakit mengungsi di Rumah Sakit Al-Ahli dengan harapan terhindar dari serangan yang dilancarkan militer Israel. Tetapi sekalinya mengungsi dia malah dibantai secara mengerikan dan habis-habisan.

Padahal, saat Rumah Sakit Al-Ahli dibombardir, rumah sakit ini masih beroperasi. WHO mengatakan, “Rumah sakit itu masih beroperasi, dengan pasien, petugas kesehatan dan perawat, serta pengungsi internal berlindung di sana. Laporan awal menunjukkan ratusan korban jiwa dan cedera,” katanya.

Soal itu, antara Israel dan Hamas saling tuding. Hamas menyebut serangan Israel ke Rumah Sakit Al-Ahli sebagai pembantaian yang mengerikan. Hamas menegaskan serangan itu bersumber dari militer Israel. Sementara Israel menyebut bahwa Hamas dan pejuang Islam Palestinalah yang harus bertanggung jawab.

Lalu apa setelah ini? Tak ada lain selain melihat korban jiwa yang mengenaskan. Tak ada lain selain saling menyalahkan. Tak ada lain selain narasi saling mengutuk dilontarkan. Bahkan sudah banyak pernyataan sikap yang dilancarkan oleh setiap negara, komunitas, dan kelompok di dunia atas perang Israel dan Palestina. Namun tampaknya masih saja perang itu terus berlanjut dan menemukan kebuntuan.

BACA JUGA  Kelompok Rentan Harus Jadi Prioritas Utama dalam Pencegahan Terorisme

Tawaran apa yang perlu diberikan kepada Palestina? Logistik, relawan, air, makanan dan sebagainya belum tentu masuk atau sampai kepada warga Palestina akibat diblokade oleh Israel. Namun masih ada lagi yang harus dilakukan, yakni konsolidasi antar negara-negara bagaimana menghentikan perang Israel dan Palestina.

Yang bertanggung jawab untuk hal ini adalah Indonesia. Negara Indonesia jangan hanya sibuk dengan wacana pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024. Namun nasib warga Palestina juga harus masuk pada rapat-rapat penting dalam kenegaraan, partai politik bahkan dalam bahasa tongkrongan warga.

Sebab, sebagai warga negara Indonesia, kita sudah bersumpah lewat Undang-Undang Dasar 1945, bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan. Oleh karena itu, sejak dulu Indonesia mengakui kedaulatan Palestina.

Sekarang, Indonesia harus lebih keras mendorong dibukanya negosiasi damai antara Palestina dan Israel. Indonesia harus bisa mendesak negara-negara lain untuk terlibat aktif mengakui kedaulatan Palestina.

Ini sudah saatnya. Kedaulatan Palestina adalah solusi terbaik bagi warga Palestina. Jika masih tidak merdeka, maka Palestina akan mengalami sejarah dan pil pahit yang sama. Warganya akan dirampas hak-hak privat dan sosialnya.

Oleh karena itu Indonesia harus mendorong atau bahkan memaksa Palestina dan Israel bernegosiasi tentang batas-batas negara yang definitif, agar mendapatkan kedamaian dan kemerdekaan sebagai sebuah bangsa dan negara: Palestina.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru