31 C
Jakarta

Membagikan Zakat Kepada Keluarga, Bolehkah?

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamMembagikan Zakat Kepada Keluarga, Bolehkah?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com –  Zakat fitrah adalah salah ibadah yang wajib dilakukan di bulan Ramadan, hal ini dimaksudkan untuk membersihkan dan menyucikan diri. Zakat dalam Islam diatur secara rinci dan detail. Itu artinya seseorang yang akan berzakat atau membagikan zakat wajib mempunyai ilmu. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah membagikan zakat kepada keluarga sendiri diperbolehkan dalam Islam.

Dalam Al-Quran sudah dijelaskan dengan sangat rinci tentang peruntukkan zakat. Zakat itu hanya boleh dibagikan kepada 8 golongan.

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya, “Sungguh zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah maha mengetahui, maha bijaksana,” (Surat At-Taubah ayat 60).

Adapun terkait pertanyaan di atas, maka para ulama menjawab bahwa zakat tidak boleh diberikan kepada keluarga yang masih menjadi tanggungan nafkahnya, misal anak, istri atau orang tua kandung yang sudah sepuh.

قوله (ولا يجوز دفعها الي من تلزمه نفقته من الاقارب والزوجات من سهم الفقراء لان ذلك انما جعل للحاجة ولا حاجة بهم مع وجوب النفقة) قال أصحابنا لا يجوز للإنسان أن يدفع إلى ولده ولا والده الذي يلزمه نفقته من سهم الفقراء والمساكين لعلتين (احداهما) أنه غني بنفقته (والثانية) أنه بالدفع إليه يجلب إلى نفسه نفعا وهو منع وجوب النفقة عليه

Artinya, “Tidak boleh memberikan zakat kepada orang yang wajib untuk menafkahinya dari golongan kerabat dan para istri atas dasar bagian orang-orang fakir. Sebab bagian tersebut hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan, dan tidak ada kebutuhan bagi para kerabat yang telah wajib dinafkahi.

BACA JUGA  Tidak Puasa Saat Ramadhan, Dahulukan Mana Qodho Puasa Ramadhan Atau Puasa Syawal?

Boleh Memberikan Zakat Kepada Keluarga Yang Tidak Menjadi Tanggungannya

Namun, apabila keluarga tersebut tidak menjadi tanggungan nafkahnya maka zakat boleh diberikan kepadanya, misalkan bibi, paman, anaknya bibi, sepupu dan lain sebagainya.

وإذا كان للمالك الذي وجبت في ماله الزكاة أقارب لا تجب عليه نفقتهم ، كالأخوة والأخوات والأعمام والعمات والأخوال والخالات وأبنائهم وغيرهم، وكانوا فقراء أو مساكين، أو غيرهم من أصناف المستحقين للزكاة، جاز صرف الزكاة إليهم، وكانوا هم أولى من غيرهم

Artinya, “Jika pemilik harta yang wajib zakat memiliki kerabat yang tidak wajib baginya untuk menafkahi mereka, seperti saudara laki-laki, saudara perempuan, paman dari jalur ayah, bibi dari jalur ayah, paman dari jalur ibu, bibi dari jalur ibu, anak-anak mereka dan kerabat lainnya, keadaan kerabat tersebut fakir atau miskin, atau memiliki sifat lain dari golongan orang-orang yang wajib zakat, maka boleh membagikan zakat kepada mereka, bahkan para kerabat ini lebih berhak dari orang lain,”

Memberikan zakat kepada keluarga yang tidak wajib untuk menafkahinya merupakan anjuran dan akan mendapatkan pahala dobel

إنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَهِيَ عَلَى ذِيْ الرَّحِمِ اثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ

Artinya: “Sedekah pada orang miskin mendapatkan (pahala) sedekah, sedekah kepada saudara mendapatkan dua pahala, yakni (pahala) sedekah dan (pahala) menyambung tali persaudaraan,” (HR An-Nasa’i)

Demikian hukum membagikan zakat kepada keluarga yang perlu dipahami, Wallahu A’lam

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru