27.2 C
Jakarta

Masyarakat Nusa Tenggara Barat Cegah Radikalisme di Masa Pandemi

Artikel Trending

AkhbarDaerahMasyarakat Nusa Tenggara Barat Cegah Radikalisme di Masa Pandemi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com.Nusa Tenggara Barat-Meski ditengah massa pandemi pencegahan radikalisme tetap dilakukan Polri, upaya mencegah radikalisme di tengah sibuknya melawan covid-19 adalah dengan cara melakukan sosialisasi mewaspadai penyebaran paham radikalisme dan terorisme melalui ruang digital.

Radikalisme perlu secara bersama-sama dicegah karena mengancam ketenteraman masyarakat. Radikalisme tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, akan tetapi ini menjadi tanggungjawab bersama. Masyarakat secara bahu-membahu diharapkan dapat menjaga stabilitas social.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Bhabikamtibmas Desa Rhee Loka Bripka Imam Ridha pagi Senin tadi (30/08/2021) ia melakukan sosialisasi terkait Cegah Faham Radikalisasi di Aula Kantor Desa Rhee loka Kecamatan Rhee Loka, Sosialisasi tersebut tentuya digelar dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Pada Era modern saat ini teknologi tentu saja semakin canggih, informasi sekejap mata langsung tersebar, apalagi di saat massa pandemi seperti ini berita-berita hoax cepat tersebar, Karena penggunaan jaringan internet lebih intensif. Kita semua harus mewaspadai hal hal tersebut. Jangan mudah percaya pada pemberitaan yang dapat memecah persatuan, dan berbau konflik juga kekerasan pada media sosial.” Ungkap Bripka Imam Ridha saat sedang memberikan himbauan.

BACA JUGA  BNPT Sinergi dengan UIN Datokarama Kembangkan Kampus Kebangsaan

Selama ini ada beberapa langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah dan ormas-ormas keagamaan secara besama-sama. Menanamkan toleransi yang inspirasi disarikan dari agama telah diturunkan menjadi konsep kenegaraan yang harus dilestarikan dan dijaga bersama.

Ia juga menekankan bahwa melawan radikalisme dapat dilakukan dengan cara Kontra narasi melalui media sosial dengan hal-hal positif yang sarat akan nilai toleransi dan perdamaian. “Konten positif terkait toleransi, persatua, perdamaian yang harus di gaungkan, guna melawan berita berita hoax berbau radikalisme.” tambahnya.

Selain dengan kontranarasi, kita juga pernah melakukan kontraideologi. Media sosial perlu dimaksimalkan untuk menebarkan paham moderat. Kalangan muda harus dapat mempengaruhi masyarakat melalui media social. Karena di era modern ini masyarakat telah memakai media sosial bersama.

Bripka Imam Ridha berharap dengan dilakukannyavsosialisasi cegah faham radikalisme masyarakat dapat memilah dan meimilih informasi dengan baik, dan tidak cepat terpengaruh faham radikal.

 

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru