30 C
Jakarta

Pesan Nabi, Mintalah Pendapat Hatimu

Artikel Trending

Asas-asas IslamHadistPesan Nabi, Mintalah Pendapat Hatimu
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.Com – Perasaan manusia pasti selalu berubah-berubah sesuai dengan keadaan hatinya. Jika hati manusia merasa senang, maka perasaan manusiapun akan senang, namun demikian jika hatinya galau maka perasaannya pun kacau. Namun demikian perlu diketahui bahwa hati adalah salah satu organ manusia yang tidak pernah bohong, meskipun lidahmu bisa berkilah namun dirimu tidak bisa membohongi hatimu. Oleh karena yang demikian selalu mintalah pendapat hatimu dalam setiap urusan kehidupanmu.

Nabi Muhammad bersabda

يَا وَابِصَةُ اسْتَفْتِ قَلْبَكَ وَاسْتَفْتِ نَفْسَكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ

Artinya: “Wahai Wabishah, mintalah fatwa pada hatimu (3x), karena kebaikan adalah yang membuat tenang jiwa dan hatimu. Dan dosa adalah yang membuat bimbang hatimu dan goncang dadamu. Walaupun engkau meminta fatwa pada orang-orang dan mereka memberimu fatwa” [HR. Ahmad].

Dalam hadis ini jelas, Nabi Muhammad memerintahkan untuk meminta fatwa atau selalu bertanya pada hati. Bahkan Rasulullah mengulanginya sampai tiga kali. Hal ini jelas menunjukkan bahwa hati adalah organ penting manusia. Dalam hadis ini juga dengan jelas diketahui bahwa dalam meminta pendapat hati, ada dua kaidah yang harus diperhatikan.

BACA JUGA  Kepemimpinan dalam Islam, Landasan Etika dan Tanggung Jawab Menurut Pandangan Hadis

Pertama, setiap kebaikan pasti akan membuat tenang jiwa dan hati.

Kedua, setiap dosa akan membuat bimbang, gelisah hati.

Dari kaidah ini, sangatlah jelas bahwa sebenarnya hati itu selalu mengarahkan kepada kebaikan. Karena dengan melakukan kebaikan hati akan tenang. Namun apabila engkau melakukan apa yang bertentangan dengannya maka jelas akan membuat gelisah.

Dalam hadis Nabi di atas juga sangat jelas, meskipun engkau meminta fatwa atau pendapat kepada orang lain, dan mereka memberikan pendapat. Namun, keputusan akhir tetap kembali kepada hatimu.

Walhasil, hatimu adalah adalah sumber dari setiap gerakanmu.

Banyak orang berkata, “ikuti nuranimu, karena hati nurani ini tidak pernah bohong”. Ternyata pernyataan ini sebenarnya datang dari Nabi Muhammad. Hati Nurani selalu mengarahkan kepada kebaikan, dan nafsumu adalah pengingkarnya.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru