28.4 C
Jakarta

Mafindo Minta Pemuda Indonesia Harus Bersatu Melawan Radikalisme dan Terorisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalMafindo Minta Pemuda Indonesia Harus Bersatu Melawan Radikalisme dan Terorisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho, mengungkapkan saat ini dibutuhkan peran pemuda untuk bersatu dan merefleksikan kembali tugas menjaga kedaulatan bangsa dan melanjutkan Sumpah Pemuda terutama dalam membentegi dari pengaruh paham radikalisme. Sebab, akhir-akhir ini bangsa Indonesia kerap diguncang isu-isu yang merujuk pada perpecahan.

“Dampak negatif era digital itu sangat banyak yaitu hoaks, permusuhan, dan provokasi yang dimanfaatkan untuk menyebarkan paham intoleransi dan terorisme. Jadi pemuda saat ini dibutuhkan untuk bisa menentukan, apakah kita masih bersepakat untuk menjaga kedaulatan dan mencegah perpecahan bangsa?” katanya di Jakarta, Minggu (31/10/2021).

Komitmen untuk bersatu dan menjadi bagian dalam menjaga kedaulatan bangsa sebagaimana para pendahulu bangsa kala itu, harus dibekali dengan empat poin dasar dalam konteks era digital Pertama, melindungi diri sendiri dari berbagai manipulasi informasi yang menjauhkan dari semangat kebangsaan dan persatuan serta semangat Pancasila.

“Kedua, melindungi keluarga kita, lingkungan dan masyarakat sekitar serta yang terakhir dan yang lebih luas adalah melindungi bangsa ini,” tutur pria yang juga aktif dalam berbagai forum nasional dan internasional ini.

Septiaji mengatakan, hal yang menjadi kekahawatirannya sebagai aktivis adalah tantangan kemajuan teknologi meski banyak memberikan manfaatnya tapi juga menyimpan efek negatif. Alih-alih menjadi bangsa yang produktif, jebakan era digital justru menjadikan para pemuda terpenjara dan kecanduan kepada hal-hal yang kontraproduktif.

BACA JUGA  Pemberontakan di Papua Mengancam Kedaulatan, Ini Kata Pengamat

Menurut Septiaji, dibutuhkan empat pilar yang perlu dimiliki oleh para pemuda di era digital saat ini. “Yang pertama, keahlian atau kecakapan. Kedua, budaya digital yang baik dan etika digital, lalu yang terakhir adalah keamanan digital. Empat pilar tersebut yang bisa melindungi, memperkuat dan memperkaya wawasan para pemuda untuk memastikan agar mereka tidak menjadi korban manipulasi informasi, hoaks, konten provokatif yang tidak beretika,” katanya.

Lanjutnya, di samping 4 pilar tadi, ia juga menyinggung mengenai kepekaan pemuda akan toleransi. Menurutnya, toleransi menjadi sangat penting agar para penerus bangsa dari negeri yang kaya akan keberagaman ini tidak boleh gagap toleransi.

“Indonesia ini kan budayanya beragam. Jadi, ketika kita bertemu dengan sesuatu yang berbeda itu jangan kemudian mudah menghakimi, jangan mudah berkomentar negatif jangan mudah megajak orang untuk membenci. Jangan jadi gagap toleransi,” katanya.

Dengan bekal tersebut diharapkan para pemuda tidak cukup hanya memiliki toleransi tetapi juga bisa mengambil bagian dengan menjaga dan melindungi toleransi untuk mengikis akar masalah dari radikalisme dan terorisme.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru