31.3 C
Jakarta

Kemenag Komitmen Lindungi Mahasiswa dari Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahKemenag Komitmen Lindungi Mahasiswa dari Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Palu – Kementerian Agama (Kemenag) mendukung Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, melindungi mahasiswa perguruan tinggi itu dari bahaya penyebaran faham intoleransi dan radikalisme.

“Perlindungan terhadap mahasiswa dari bahaya radikalisme harus terus digencarkan,” kata Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Radikalisme dan Pesantren, Mohammad Nurruzzaman, di Palu, Rabu.

Nurruzzaman mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan kuliah umum semester ganjil tahun akademik 2023/2024 yang diselenggarakan oleh UIN Datokarama dihadiri oleh civitas akademik perguruan tinggi tersebut.

Di hadapan para civitas akademik UIN Datokarama, Nurruzzaman mengemukakan bahwa kemajuan sistem informasi teknologi memudahkan semua orang untuk mengakses informasi sesuai kebutuhan.

Kehadiran teknologi informasi juga menjadi peluang besar kelompok – kelompok penganut radikalisme untuk menyebarluaskan fahamnya.

Maka, ujar dia, terdapat tiga kelompok yang rentan terpapar radikalisme yaitu warga perkotaan, perempuan, dan anak muda.

Ia menguraikan, berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 generasi Z mencapai 27,94 persen dari total 270 juta jiwa penduduk Indonesia, sedangkan generasi millenial mencapai 25,87 persen.

“Artinya jika digabungkan maka seluruhnya 53,81 persen, lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia. Jika mereka ini tidak segera dibentengi dari penyebaran ideologi radikalisme maka hal itu bisa menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa dan negara ini,” kata dia.

BACA JUGA  FKUB Pekanbaru Ajak Masyarakat Kembali Rukun Usai Pilpres

Oleh karena itu, kelompok millenial dan generasi Z rentan terpapar intoleransi dan radikalisme.

Hal ini karena salah satu ciri dan karakteristik kalangan millenial dan generasi Z adalah sangat melek terhadap teknologi informasi dan media sosial. “Kalangan millenial menghabiskan waktu sembilan jam di dunia maya,” ujarnya.

Dengan demikian, pengetahuan mereka lebih didominasi oleh informasi yang didapat dari dunia maya. Termasuk pengetahuan tentang agama. “Mereka bertanya tentang agama di dunia maya,” ungkapnya.

Sementara berdasarkan survei bahwa konten keagamaan di media sosial 87 persen isinya tentang intoleransi, radikal dan teror. “Maka para akademisi UIN Datokarama Palu harus lebih menggencarkan pendidikan dan pengajaran serta menyediakan informasi mengenai keagamaan lewat teknologi informasi dan media sosial,” sebutnya.

Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Palu Profesor Sagaf S Pettalongi mengemukakan bahwa pencegahan radikalisme di kalangan perguruan tinggi menjadi prioritas utama UIN Palu.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru