27.3 C
Jakarta

Kebiadaban Teror Zionis Israel yang Harus Dilawan Bersama

Artikel Trending

Milenial IslamKebiadaban Teror Zionis Israel yang Harus Dilawan Bersama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Penyerangan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, oleh pasukan zionis kafir Israel adalah peristiwa yang wajib dilaknat bersama. Artileri yang ditembakkan ke arah RS dengan staf medis sebagai sasaran bunuh tidak hanya merupakan kejahatan perang, tetapi kejahatan kemanusiaan. Kebiadaban teror zionis tidak lagi dapat ditoleransi. Seluruh masyarakat, yang masih punya hati, wajib menggelorakan perlawanan bersama.

Tagar #GazaGenocide #CeasefireInGaza #PalestinianGenocide #GazaUnderAttack meninggi di X. Tindakan penjajahan dan genosida rakyat Palestina oleh zionis telah mencapai titik paling kejam dalam sejarah, mirip Holocaust ketika Nazi membantai Yahudi. Pada saat yang sama, PBB bungkam dan AS juga justru menolak gencatan senjata. Segala yang ditampilkan negara Barat hari ini jelas, yakni kebobrokan peradaban mereka.

Apa yang bisa dilakukan hari ini ketika dunia diam? Melakukan cara-cara alternatif, sekalipun sepele, mungkin dapat menjadi upaya perlawanan kita atas kebiadaban teror zionis Israel. Di TikTok, sebagai contoh, perang psikologis tengah dilakukan, dengan cara menyerang akun-akun pasukan IDF hingga mereka mengalami tekanan dan stres. Kendati hanya bermodalkan komentar-komentar intimidatif, paling tidak mental IDF jadi terganggu.

Apakah itu sepadan? Tidak. Penderitaan 11.000 lebih rakyat Palestina, yang mati mengenaskan oleh bom zionis, tidak ada tandingannya. Karenanya, ketika jihad fisik tidak lagi memungkinkan, dan upaya Indonesia untuk solidaritas Palestina juga terhenti setelah RS Indonesia di Gaza dibom, perlawanan terhadap zionis Israel halal dilakukan dengan segala cara. Dalilnya: Islam harus melawan terorisme.  

Teror Barat atas Islam

Komitmen untuk melawan terorisme, dalam Islam, tidak benar dan tidak patut jika hanya ditujukan untuk menggebuk sesama umat Muslim—yakni kelompok teroris seperti Al-Qaeda, ISIS, dan JI. Melawan terorisme harus holistis, harus menyeluruh, termasuk melawan teror non-Muslim terhadap Muslim, sebagai wujud kedaulatan Islam di satu sisi dan solidaritas ukhuah islamiah di sisi lainnya.

Prinsip ini mesti menjadi kesadaran bersama. Umat Islam tidak boleh hanya garang pada saudara seagamanya, tetapi juga orang-orang di luar agama yang mencoba merecoki Islam. Barat dan spirit zionisme termasuk dalam hal ini, yang menuntut peran bersama perlawanan kita atas kesemena-menaan mereka. Islamofobia yang merajalela di mana-mana, misalnya, adalah contoh bagaimana selama ini Barat kerap meneror Islam.

BACA JUGA  Kelucuan Pengedar Khilafah dalam Menanggapi Perbedaan Awal Bulan Puasa

Mereka meneror Islam namun mengklaim diri sebagai pahlawan atas umat Muslim. Klaim semacam itu sama persis dengan ketika zionis meneror rakyat Palestina namun mengklaim jadi pahlawan yang hendak menumbaskan Hamas. Mereka menyebut Hamas sebagai teroris, lalu membantai puluhan ribu manusia Palestina karena alasan tersebut. Kebiadaban semacam itu, jika tidak dilawan, Muslim akan didiskriminasi.

Islam harus sejahtera. Umat Muslim harus bersatu. Persatuan yang dimaksud bukan di bawah panji khilafah atau Daulah, melainkan di bawah kedaulatan Islam itu sendiri. Jangan biarkan Barat mempreteli Islam dengan propaganda mereka. Zionis Barat sejak lama mendiskriminasi Islam, maka jangan sampai zionis Israel mengulangi kebiadaban mereka tanpa perlawanan Islam—sebagaimana bangsa Arab yang hipokrit dan penakut.

Pemuda Ambil Peran

Palestina, sekali lagi, adalah tragedi kemanusiaan. Jika zionis dibiarkan melakukan teror dan kebiadaban sebagaimana yang mereka lakukan atas Palestina, negara-negara lain hanya tinggal menunggu giliran. Zionis tengah unjuk kekuatan mereka sebagai awal ekspansi global menguasai dunia, sebagaimana yang mereka Yakini sebagai nubuat Yahudi yang mesti diupayakan. Karena itu, pemuda memegang peran kunci.

Apa yang mesti segera dilakukan? Secara umum, pemuda dapat ambil peran dalam konteks kontra-terorisme. Sebagai harapan masa depan, pemuda, terutama pemuda Muslim, harus tampil ke permukaan untuk meruntuhkan stigma Barat bahwa Islam agama teroris. Pada saat yang sama, harus dibuktikan bahwa komitmen kontra-terorisme itu berlaku tegas untuk siapa pun, termasuk zionis yang mencoba meneror Palestina.

Langkah-langkah kea rah itu tentu saja banyak. Namun, tiga hal yang menjadi keniscayaan adalah, pertama, berupaya meningkatkan kesadaran pemuda dan masyarakat ihwal konflik Palestina melawan zionos, baik aspek historis maupun dampaknya terhadap Palestina itu sendiri. Mereka wajib mengorganisir kampanye edukasi dan diseminasi informasi di media sosial sebagai langkah mencerdaskan bangsa dari jeratan mental zionisme.

Kedua, terlibat secara aktif dalam kegiatan aktivisme dan kampanye yang mendukung hak-hak Palestina. Ini mencakup mobilisasi aksi protes dan petisi untuk menekankan keadilan, hak asasi, dan pengakhiran okupasi Israel. Ketiga, menyerukan boikot dan penarikan investasi dari Israel. Ini boleh berlangsung di kampus, tempat kerja, dan komunitas lokal sebagai upaya konkret melawan kebiadaban teror zionis Israel. Pemuda, maju!

Wallahu A’lam bi ash-Shawab…

Ahmad Khoiri
Ahmad Khoiri
Analis, Penulis

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru