29.2 C
Jakarta

Iran Luncurkan Lebih 200 Drone dan Rudal ke Israel, Tensi Meningkat di Timur Tengah

Artikel Trending

AkhbarInternasionalIran Luncurkan Lebih 200 Drone dan Rudal ke Israel, Tensi Meningkat di...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Teheran – Iran telah meluncurkan lebih dari 200 drone dan rudal ke Israel, dua pekan setelah Konsulat Iran di Damaskus dihantam gempuran udara yang menewaskan sejumlah perwira militer Iran, termasuk Komandan Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan serangan yang diberi nama “Operasi Janji Pasti” ditujukan pada “sasaran tertentu” di wilayah Israel.

Iran juga menegaskan bahwa aksi mereka ada hubungannya dengan “kejahatan berulang” Israel – termasuk serangan pada 1 April terhadap Konsulat Iran di Damaskus.

Di Yerusalem, koresponden BBC melaporkan sirene diaktifkan sekitar pukul 01.45 waktu setempat (05.45 WIB).

Ledakan keras terdengar bersamaan dengan sistem pertahanan udara yang menembak jatuh benda-benda di angkasa sehingga menerangi langit malam.

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan “gerombolan besar” yang berisi lebih dari 200 drone pembunuh, rudal jelajah, dan rudal balistik diluncurkan dari Iran yang berjarak sekitar 1.800 km.

Dia mengatakan sistem pertahanan Israel dan sekutunya telah mencegat “sebagian besar” rudal dan drone tersebut. Puluhan di antaranya, tambahnya, ditembak jatuh di luar wilayah Israel.

AS telah menembak jatuh beberapa rudal tersebut, CBS News melaporkan.

Sesaat sebelum berita peluncuran drone Iran mengemuka, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan “sistem pertahanan” negaranya telah dikerahkan.

“Kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif. Negara Israel kuat. IDF kuat. Masyarakat kuat. Kami mengapresiasi sikap Amerika yang berdiri di samping Israel, serta dukungan dari Inggris, Prancis, dan banyak negara lainnya.”

Mantan Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, Jonathan Conricus, mengatakan “ini adalah hari pertama bagi Timur Tengah yang baru – untuk pertama kalinya Iran menyerang Israel langsung dari wilayah kedaulatan Iran”.

Berbicara di BBC News Channel, ia mengutip laporan lebih dari 100 drone dan rudal jelajah Iran menuju Israel, “dengan perkiraan waktu kedatangan yang berbeda-beda”. Dia mengatakan “pertahanan udara Israel sibuk mengatasi ancaman ini”.

Ketika ditanya apakah Israel telah merencanakan hal ini, dia berkata: “Saya pikir Israel pandai merencanakan kemungkinan militer, namun mereka tidak selalu unggul dalam hal strategis. Saya tidak menyangka Iran akan melakukan ini, dari wilayah Iran. Hal ini akan menyeret negara-negara lain, termasuk AS, ke dalam konflik.”

Conricus menambahkan: “Saya pikir ada beberapa rencana, dengan mempertimbangkan target di Iran”.

Dia mengatakan target-target tersebut mencakup lokasi dari kelompok “Hizbullah, proksi Iran di Suriah, serta kelompok Houthi di Yaman”.

“Itu tergantung seberapa besar kerusakan yang akan terjadi di Israel, itu akan menjadi ukuran bagaimana Israel akan membalasnya.”

Selama hampir dua minggu institusi keamanan Iran telah mempertimbangkan respons terhadap serangan udara tanggal 1 April terhadap konsulatnya di Damaskus, yang secara luas dianggap sebagai ulah Israel, yang menewaskan beberapa petinggi Komandan Iran.

BACA JUGA  Polisi Italia Tangkap Terduga Teroris ISIS di Bandara Roma

Jelas, keputusan diambil lantaran suatu eskalasi besar – sebuah serangan yang meratakan gedung diplomatik sekaligus wilayah kedaulatan Iran – memerlukan respons yang lebih tinggi.

Israel yang punya beberapa lapisan pertahanan udara dan telah berjanji untuk menanggapi setiap serangan di wilayahnya – dan mereka akan melakukannya.

Risikonya sekarang adalah aksi saling balas dendam ini akan terus meningkat menjadi perang besar-besaran di kawasan, sesuatu yang berusaha keras dihindari oleh sebagian besar negara di kawasan ini sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Respon PBB atas Konflik Iran vs Israel

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan dia “sangat khawatir mengenai bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan”.

“Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan oleh serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Dia kemudian mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di Timur Tengah.

“Saya telah berulang kali menekankan bahwa baik kawasan [Timur Tengah] maupun dunia tidak mampu mengalami perang lagi.”

Secara terpisah, Presiden Joe Biden mengatakan AS “membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang datang” dari Iran.

Biden menyatakan dirinya telah mengarahkan pesawat militer AS dan kapal pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut “selama seminggu terakhir”.

“Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari anggota militer kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk,” kata Biden.

“Saya mengutuk keras serangan-serangan ini.”

Dalam percakapan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Biden menegaskan kembali komitmen “baja” Amerika terhadap Israel.

Biden mengakhiri pernyataannya dengan mengatakan bahwa dia akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin G7 pada hari Minggu “untuk mengoordinasikan tanggapan diplomatik yang padu terhadap serangan kurang ajar Iran”.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat pada Minggu (14/04) mengenai serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel, kata Vanessa Frazier, selaku kepala dewan tersebut.

Pertemuan tersebut diminta oleh Israel, yang menulis surat kepada Frazier bahwa serangan tersebut “menimbulkan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan internasional”.

Dalam surat terpisah kepada Frazier, Iran membela diri dengan mengatakan bahwa tindakan mereka adalah “membela diri sebagaimana diuraikan dalam Pasal 51 Piagam PBB, dan sebagai tanggapan terhadap agresi militer Israel yang berulang kali”.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru