28.4 C
Jakarta

Ini Kebohongan Yang Ditolerir Nabi Muhammad

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakIni Kebohongan Yang Ditolerir Nabi Muhammad
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Nabi Muhammad adalah orang yang paling bisa dipercaya. Karena salah satu sifat wajib yang dimiliki Nabi adalah sifat amanat atau dapat dipercaya. Bahkan saking jujurnya Nabi Muhammad sampai kaum Quraisy pun mengakui kejujurannya dan menggelarinya dengan sebutan Al-Amin, yang terpercaya. Nabi Muhammad adalah orang yang selalu jujur dan mengajarkan kejujuran. Namun dalam suatu kondisi Nabi Muhammad juga menolerir kebohongan. Berikut kebohongan yang ditolerir Nabi Muhammad.

عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّ أُمَّهُ أُمَّ كُلْثُومٍ بِنْتَ عُقْبَةَ بْنِ أَبِي مُعَيْطٍ وَكَانَتْ مِنْ الْمُهَاجِرَاتِ الْأُوَلِ اللَّاتِي بَايَعْنَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ لَيْسَ الْكَذَّابُ الَّذِي يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ وَيَقُولُ خَيْرًا وَيَنْمِي خَيْرًا

Artinya: “Dari Ibnu Syihab, telah mengabarkan kepadaku Humaid bin ‘Abdur Rahman bin ‘Auf bahwa Ibunya Ummu Kultsum. Ia pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Orang yang mendamaikan pihak yang bertikai, orang yang berkata demi kebaikan, dan orang yang membangkitkan kebaikan bukanlah termasuk pendusta.” [HR. Muslim]

BACA JUGA  Ini Tiga Orang yang Susah Masuk Surga

Dari hadis ini bisa diketahui bahwa kebohongan yang ditolerir Nabi Muhammad adalah kebohongan untuk mendamaikan pihak yang bertikai. Dan orang yang berkata (kebohongan) demi kebaikan atau membangkitkan kebaikan. Imam Muslim dalam riwayat hadisnya mengutip pendapat Ibnu Shihab untuk menjelaskan maksud hadis tersebut.

قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَلَمْ أَسْمَعْ يُرَخَّصُ فِي شَيْءٍ مِمَّا يَقُولُ النَّاسُ كَذِبٌ إِلَّا فِي ثَلَاثٍ الْحَرْبُ وَالْإِصْلَاحُ بَيْنَ النَّاسِ وَحَدِيثُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ وَحَدِيثُ الْمَرْأَةِ زَوْجَهَا

Artinya: “Ibnu Syihab berkata, ’Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal. yaitu; dusta dalam peperangan, dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan).

Demikian kebohongan yang ditolerir Nabi Muhammad. Kejujuran adalah terbaik, namun dalam kondisi tertentu kebohongan juga bisa ditolerir, ikutlah Nabi Muhammad agar selamat dunia dan juga akhirat. Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru