26.6 C
Jakarta

Hukum Membayar Fidyah Puasa Diluar Bulan Ramadhan

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamHukum Membayar Fidyah Puasa Diluar Bulan Ramadhan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Dalam ibadah puasa, fidyah diwajibkan kepada orang yang tidak mampu berpuasa di bulan Ramadan disebabkan karena sakit yang tak kunjung sembuh atau lainnya. Tetapi, akibat dari banyaknya kesibukan membuat sebagian orang lupa membayar fidyah puasa hingga lewat sholat idul fitri. Lantas, bagaimana hukum membayar fidyah puasa diluar bulan Ramadhan?

Dalam literatur kitab fikih, tidak ada ketentuan khusus mengenai waktu pembayaran fidyah. Fidyah puasa untuk orang mati diperbolehkan dilakukan kapan saja. Sedangkan fidyah puasa bagi orang sakit keras, tua renta dan ibu hamil/menyusui diperbolehkan dikeluarkan setelah subuh untuk setiap hari puasa, boleh juga setelah terbenamnya matahari di malam harinya, bahkan lebih utama di permulaan malam. Boleh juga diakhirkan di hari berikutnya atau bahkan di luar bulan Ramadhan. Sebagaimana keterangan Syekh Muhammad al-Ramli, Fatawa al-Ramli, juz 2, halaman 74 berikut,

وما كيفيتها وما كيفية إخراج الفدية هل يتعين إخراج فدية كل يوم فيه أو يجوز إخراج فدية جميع رمضان دفعة سواء كان في أوله أو في وسطه أو لا؟    ويتخير في إخراجها بين تأخيرها وبين إخراج فدية كل يوم فيه أو بعد فراغه ولا يجوز تعجيل شيء منها لما فيه من تقديمها على وجوبه لأنه فطرة.

Artinya : “Bagaimana cara niat fidyah? Bagaimana cara mengeluarkan fidyah, apakah menjadi keharusan mengeluarkan fidyah setiap hari di dalam hari tersebut? Apakah boleh mengeluarkan fidyah keseluruhan Ramadhan dengan sekaligus, di awal Ramadhan atau tengahnya?

Beliau menjawab:

Ia (orang tua renta) diperkenankan memilih antara mengakhirkan penunaian fidyah dan mengeluarkan fidyah di setiap harinya, di dalam hari tersebut atau setelah selesainya hari tersebut. Tidak boleh mempercepat fidyah dari waktu-waktu tersebut, sebab terdapat unsur mendahulukan fidyah dari kewajibannya seseorang, yaitu berbuka puasa.”

BACA JUGA  Tidak Puasa Saat Ramadhan, Dahulukan Mana Qodho Puasa Ramadhan Atau Puasa Syawal?

Akan tetapi, Tidak cukup mengeluarkan fidyah sebelum masuk bulan Ramadhan, juga tidak sah sebelum memasuki waktu maghrib untuk setiap hari puasa. Waktu pelaksanaan fidyah minimal sudah memasuki malam hari (terbenamnya matahari) untuk setiap hari puasa, boleh juga dilakukan setelah waktu tersebut. Sebagaimana keterangan Syekh Nawawi al-Bantani, dalam kitab Qut al-Habib al-Gharib, halaman 223 berikut,

(ولا يجوز) للهرم والزمن ومسن اشتدت مشقة الصوم علیه وللحامل والمرضع (تعجيل المد قبل رمضان) بل لا يجوز تعجیل فدية يوم قبل دخول ليلته، كما لا يجوز تعجيل الزكاة لعامين. (ويجوز) التعجيل (بعد فجر كل يوم) من رمضان، بل يجوز بعد غروب الشمس في ليلة كل يوم بل يندب في أول ليلة

Artinya : “Tidak boleh bagi orang sangat tua, orang pincang, orang berumur yang mengalami kepayahan berpuasa, ibu hamil dan ibu menyusui, mempercepat penunaian fidyah satu mud sebelum Ramadhan, bahkan tidak boleh mempercepat fidyah untuk hari tertentu sebelum memasuki malamnya, sebagaimana tidak boleh mempercepat penunaian zakat untuk masa dua tahun. Boleh mempercepat fidyah setelah terbitnya fajar pada masing-masing hari dari bulan Ramadhan, bahkan boleh mempercepat fidyah setelah terbenamnya matahari di waktu malam untuk setiap harinya, bahkan sunah ditunaikan di permulaan malam”.

 

Zainal Abidin Bondowoso
Zainal Abidin Bondowoso
Intelektual Muda

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru