31.2 C
Jakarta

Hadis Nabi, Ini Kriteria Ahli Ibadah Yang Merugi

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahHadis Nabi, Ini Kriteria Ahli Ibadah Yang Merugi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Salah satu kewajiban umat manusia ketika hidup didunia adalah ibadah kepada Allah. Namun demikian dalam menjalankan ibadahnya, seseorang harus mempunyai ilmunya. Jangan sampai masuk kriteria ahli ibadah yang justru merugi karena perbuatannya sendiri

Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan ada kriteria orang yang merugi di akhirat.

أتدرون ما المفلِسُ ؟ قالوا : المفلِسُ فينا من لا درهمَ له ولا متاعَ . فقال : إنَّ المفلسَ من أمَّتي ، يأتي يومَ القيامةِ بصلاةٍ وصيامٍ وزكاةٍ ، ويأتي قد شتم هذا ، وقذف هذا ، وأكل مالَ هذا ، وسفك دمَ هذا ، وضرب هذا . فيُعطَى هذا من حسناتِه وهذا من حسناتِه . فإن فَنِيَتْ حسناتُه ، قبل أن يقضيَ ما عليه ، أخذ من خطاياهم فطُرِحت عليه . ثمَّ طُرِح في النَّارِ

Artinya: “Tahukah kalian siapa orang yang merugi?”. Para sahabat pun menjawab, ”Orang yang merugi menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dirham maupun harta benda”. Nabi bersabda, ”Sesungguhnya orang yang merugi di kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia juga datang membawa dosa berupa perbuatan mencela, menuduh, memakan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Kelak kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang yang terzalimi. Apabila amalan kebaikannya sudah habis diberikan, sementara belum selesai pembalasan tindak kezalimannya, maka diambillah dosa-dosa orang yang terzalimi itu, lalu diberikan kepadanya. Kemudian dia pun dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 2581).

BACA JUGA  Doa Rasulullah Untuk Perisai Diri dan Keluarga

Dari hadis ini menjadi terang bahwa kriteria orang yang merugi menurut Rasulullah adalah orang yang banyak ibadahnya, namun sering mencela dan menuduh orang lain. Oleh karena yang demikian, marilah kita jaga lisan dan tangan kita untuk tidak mencela. Sekarang ini, aktivitas mencela diwadahi dengan media sosial. Orang yang tidak bisa menahan diri tentu akan mudah dalam jurang mencela orang lain. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita, untuk bisa beribadah dengan ikhlas dan dijauhkan dari mencela. Amin

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru