Harakatuna.com. Bandar Lampung – Ketua Forum Keberagaman Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung, Muhammad Bahruddin, menegaskan bahwa persoalan radikalisme, ekstremisme dan terorisme bukan ranah organisasi yang dipimpinnya tersebut.
Kendati demikian, pihaknya menaruk empati yang cukup tinga terhadap maraknya radikalisme dan terorisme yang menjadi ancaman nyata terhadap keutuhan NKRI. Pasalnya, organisasinya akan tetap ikut mensosialisasikan pentingnya beragama yang moderat untuk mengantisipasi terorisme dan radikalisme. Setidaknya paham ini tidal terus berkembang dan beranak-pinak.
“Kami membentengi masyarakat supaya tidak terpapar dengan paham radikal. Kami gelorakan semangat moderat dalam beragama,” kata Bahruddin, saat dihubungi, Selasa, 2 November 2021.
Menurutnya, FKUB terus lakukan sosialisasi dengan keliling ke 15 kabupaten dan kota melalui. Ia akan membawa tugas besar perdamaian kepada lintas agama dan majelis agama. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan sikap peduli dan kerjasama antar sesama umat beragama dalam membina kerukunan umat beragama yang bebas dari radikalisme dan terorisme.
“Kami hadir ke MUI, PGI dan semua agama, karena semua agama punya potensi untuk paham radikal,” sambugnya memastikan bahwa ia benar-benar untuk kenyamanan dan kerukunan antar umat beragama.
Untuk itu, ia menekankan paham tiga unsur beragama yang disosialisasikan ke lingkup terendah agar bisa sampai dan dipahami masyarakat. Kerukunan adalah pondasi awal dalam membentuk kenyamanan antar sesama. Kerukunan menurutnya hanya dipastikan dapat terbentuk apabila masyarakat mampu memahami dan mengantisipasi ancaman paham paham yang menyimpang, seperti halnya radikalisme, ekstremisne dan separatisme.
“Gelorakan beragama yang ramah, bukan pemarah, dan merangkul, bukan yang memukul dan inklusif bukan yang eksklusif. Kami berikan paham ini ke tokoh agama guna bisa disampaikan ke jamaah atau pengikutnya supaya bisa diikuti sosialisasinya,” tutup dia.