27.5 C
Jakarta

BPIP Monitoring Buku Pendidikan Pancasila Wilayah Perbatasan

Artikel Trending

AkhbarNasionalBPIP Monitoring Buku Pendidikan Pancasila Wilayah Perbatasan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, melakukan monitoring dan sosialisasi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di wilayah perbatasan. Hal tersebut dilakukan kepada satuan pendidikan di Perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong, Kalimantan Barat, pekan lalu.

“Kami hadir di sini, di Entikong untuk melihat langsung di lapangan, memastikan buku ajar Pendidikan Pancasila sudah sampai di wilayah terdepan Indonesia atau belum,” ujar Yudian, dalam keterangannya, Minggu (24/9).

Dia menjelaskan, atas dasar Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan PP Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, buku tersebut harus segera didistribusikan secara merata pada satuan pendidikan di Indonesia tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi. Menurutnya, buku tersebut sudah disosialisasikan secara serentak.

Yudian juga mendorong kepada sekolah untuk berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mendapatkan buku tersebut. Menurutnya, hasil monitoring kemudian akan menjadi catatan dan evaluasi BPIP bersama Kemendikbudristek.

BACA JUGA  Ricuh dengan Syafiq Basalamah, Ketum GP Ansor Turun Tangan

“Temuan-temuan di lapangan, kami catat sebagai bahan evaluasi dan segera akan kami tindak lanjuti karena Mata Ajar Pendidikan Pancasila sudah harus diberikan mulai semester sekarang,” jelasnya.

Dia menerangkan, Pancasila sangat perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak kecil. Menurutnya, sikap dan perilaku yang berlandaskan pancasila dan nilai-nilai moral dapat dikembangkan pada diri anak sehingga anak dapat tumbuh dengan akhlak yang mulia yang sesuai dengan harapan bangsa.

Yusidan berharap, dengan diberlakukannya kembali Pendidikan Pancasila menjadi pondasi generasi penerus Bangsa Indonesia. Dengan demikian, tidak mudah terpapar paham-paham radikalisme atau paham ideologi transnasional lainnya, terutama di wilayah perbatasan.

“Terkait masalah radikalisme, saya yakin semua unsur sudah mengantisipasinya. Selain lembaga pendidikan, juga ada ada TNI-Polri yang bertugas di pos-pos batas negara. Bulan hanya menjaga, tetapi menguatkan Ideologi Pancasila secara bergotong royong,” tandasnya.

Kepala SDN 12 Entikong, Halijah mengapresiasi dengan kunjungan BPIP. Dia mengaku sangat senang karena telah memberikan pemahaman tentang implementasi Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru