Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si., mengingatkan generasi muda untuk waspada terhadap penyebaran paham kebencian dan kekerasan di dunia maya khususnya pada platform media sosial.
Terlebih generasi muda adalah sasaran utama kelompok radikal agar terpapar paham radikalisme dan terorisme. “Hati hati di online kenapa yang menjadi sasaran utama empuknya anak-anak kaum remaja dan perempuan, mereka adalah generasi penerus bangsa,” ucap Kepala BNPT pada saat memberikan pencerahan kepada santri di Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin dan para mahasiswa Universitas Siliwangi, di Tasikmalaya pada Jumat (17/11).
Jenderal Polisi bintang tiga ini pun menjelaskan kewaspadaan terhadap narasi permusuhan dan perpecahan di dunia maya berkaitan erat dengan pentingnya generasi muda untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi masa depan Indonesia yang aman dan damai.
Rycko menjelaskan, Indonesia dibangun dari berbagai perbedaan suku, agama, ras, budaya dan juga bahasa. Hal ini harus disadari oleh seluruh generasi muda dimana menerima perbedaan menjadi hal penting dalam praktik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dirinya pun menilai, satu-satunya titik terlemah Indonesia adalah dengan membuat generasi muda terpecah belah. Oleh karena itu, ia berpesan agar para generasi muda terus memelihara persatuan dan kesatuan.
“Jaga persatuan dan kesatuan, jaga negeri ini dengan menjaga diri kita masing masing. Jangan mau dipecah belah,” pesan Jenderal bintang tiga itu.
Kepala BNPT memberikan contoh kuatnya persatuan dan kesatuan melalui salah satu bukti sejarah yang terjadi pada tahun 1928 dimana seluruh pemuda duduk bersama membangun persatuan dan kesatuan hingga tercetusnya Sumpah Pemuda yang memberikan dampak besar bagi perjuangan para pahlawan bangsa dalam melawan penjajah.
“Karena pada waktu kita sendiri sendiri, kita tidak bisa melawan penjajah. Para pemuda membangun Persatuan dan Kesatuan melalui Sumpah Pemuda, dengan berbagai perbedaan kita satukan, negara ini menjadi kuat, Indonesia ada karena ada Persatuan dan Kesatuan,” ujarnya.
Di satu sisi, Kepala BNPT pun mengingatkan generasi muda untuk waspada jika ada sekelompok oknum yang menggunakan ujaran kebencian dan mengarah kepada kekerasan dengan mengatasnamakan agama.
“Tidak satupun di dunia ini yang mengajarkan tentang kekerasan. Semua agama mengajarkan tentang kebaikan, cinta kasih, rahmatan lil alamin, perdamaian dan kemanusiaan,” katanya.