34.3 C
Jakarta

Al-Zaytun dan Propaganda Pembodohan Umat yang Harus Dilawan

Artikel Trending

KhazanahPerspektifAl-Zaytun dan Propaganda Pembodohan Umat yang Harus Dilawan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun semakin hari semakin memanas, ratusan masyarakat kompak turun ke jalan untuk menyerukan penutupan pesantren yang  telah mengajarkan ajaran menyimpang kepada santri-santrinya. Bukan hanya mengajarkan ajaran sesat, pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini juga berafiliasi dengan gerakan NII. Panji sendiri berkomplot dengan Zionis Yahudi, pengikut dajjal.

Jika kita menarik benang merah dari fenomena maka kita akan menemukan adanya konpirasi dari pihak asing untuk melakukan pembodohan kepada umat Islam, khususnya kepada anak-anak dan remaja yang akan menjadi penerus perjuangan agama Islam.

Masyarakat yang marah dibuat turun ke jalan setelah mendengar banyaknya ajaran-ajaran menyimpang yang menyesatkan diterapkan di pesantren ini, para santrinya diberi pelajaran yang salah tentang bagaimana menjalani agama Islam yang seharusnya.

Tidak main-main, dari infomarsi yang beredar mereka bahkan berani merubah rukun-rukun Islam yang menjadi pendoman dasar seorang Muslim. Pesantren ini berani merubah kalimat syahadat yang menjadi syarat pertama menjadi seorang Muslim, selain itu mereka juga mencampurkan jemaah laki-laki dan perempuan ketika salat berjamaah,memperbolehkan haji di Indramayu tanpa harus ke Makkah.

Pesantren ini juga mengubah salam umat Islam dengan salam Yahudi, yang lebih ekstrim adalah memperbolehkan melakukan zina dan dosanya dapat ditebus dengan uang.

Bocornya ajaran sesat yang diajarkan Ponpes Al-Zaytun di tengah masyarakat sepertinya telah membongkar adanya upaya pembodohan kepada generasi-generasi muda umat Islam.

Anak-anak dan remaja dijadikan sasaran utama tipu daya dan konspirasi musuh-musuh islam, tujuannya utamanya agar agama Islam semakin terpuruk dan tidak bisa melahirkan kembali intelek-intelek dan inovator baru di masa depan.

Gerakan Pembodohan Umat Islam

Terbongkarnya ajaran menyimpang di Ponpes Al-Zaytun sudah seharusnya membuat kita sadar bahwa anak-anak kita sedang jadi sasaran pembodohan kan dan dijauhkan dari ajaran agama Islam yang sebenarnya.

Ketakutan akan bangkitnya kembali umat Islam seperti pada jaman dahulu membuat beberapa pihak gencar melakukan berbagai macam gerakan bawah tanah agar kaum muslim tidak bisa berkembang dan berpikir maju.

Sejak kemunculannya pertama kali yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, Risalah Islam dengan cepat segara menancapkan pengaruhnya dan mengurangi dominasi kekuatan yang lain di berbagai wilayah.

Islam juga terus melahirkan para pemimpin hebat yang berani melawan arus untuk membawa peradaban di dunia menjadi lebih baik, sebut saja Sultan Turki Utsmani yaitu Muhammad al-Fatih yang mampu menguasai Konstatinopel di usia yang masih belia, atau Shalahudin al-Ayubi yang mampu merebut kembali Palestina setelah puluhan tahun dipegang oleh serdadu Perang Salib.

Bukannya hanya itu saja, banyak bermunculan juga ilmuwan-ilmuwan Islam yang berhasil membuat penemuan hebat di masa lalu. Penemuan mereka bahkan yang menjadi peletak dasar berbagai keilmuan modern saat ini.

BACA JUGA  Mitos: Menyangkal Labelisasi Agama sebagai Sumber Konflik dan Kekerasan

Para ilmuwan Muslim berhasil membuat buku-buku yang tak terhitung jumlahnya tentang kedokteran, fisika, geometri, filsafat, astronomi, dan masih banyak lagi. Hasil penelitian mereka turut berperan penting dalam perkembangan sains dunia.

Namun saat Islam mengalami fase kemunduran dengan runtuhnya kerajaan Turki Usmani, momentum ini digunakan untuk menghancurkan dan mengubur Islam selama-lamanya.

Ketakutan akan munculnya visioner baru Islam di masa depan membuat para musuh Islam membuat konspirasi untuk menghalangi pengetahuan baik agama maupun ilmu lainnya diserap oleh generasi muda Muslim saat ini.

Perlu diketahui bahwa para tokoh-tokoh hebat Islam yang lahir di masa lalu sejak kecil diberikan pendidikan agama secara benar dan mendalam. Cendekiawan Islam hebat di masa lampau sejatinya adalah ulama yang benar-benar memahami berbagai ilmu agama Islam, mereka dapat mengembangkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan sehingga terciptalah berbagai penemuan yang bermanfaat.

Maka dari itu untuk mencegah munculnya para cendekiawan muslim di masa mendatang cara yang tepat adalah mensesatkan umat Islam dari ajaran agamanya sendiri.

Musuh Islam terus berusaha mewujudkan tujuannya untuk membuat generasi Muslim yang bodoh dari agamanya sendiri, lemah semangatnya untuk menegakan agama Allah swt serta dibuat agar terus bertikai dengan sesama umat Islam.

Sejatinya setiap kaum muda Islam yang saat ini sedang tumbuh dan berkembang semua berpotensi untuk menjadi pemimpin ataupun intelektual di masa depan. Jika mereka mendapatkan pendidikan yang benar bukan mustahil generasi baru ini akan membawa Islam kembali pada masa kejayaannya lagi.

Imam Mawardi dalam kitab Adab al-Dunya wa al-Din mengatakan, untuk menghancurkan suatu peradaban maka hancurkanlah generasi mudanya. Jika generasi muda Muslim saja tidak mempunyai pijakan agama yang benar sudah pasti Islam tidak akan mempunyai kekuatan untuk kembali mengibarkan benderanya.

Dengan menjauhkannya dari ajaran Islam, Musuh Islam tidak ingin lagi adanya Muhammad al-Fatih yang lain ataupun shalahuddin baru yang membahayakan eksistensi mereka.

Terbongkarnya ajaran sesat Ponpes Al-Zaytun merupakan sebagian kecil konspirasi yang telah terbongkar, masih banyak gerakan tipu daya yang tersembunyi di masyarakat kita.

Oleh karena itu sebaiknya masyarakat ikut mengantisipasi dan mengawasinya, khususnya dalam lembaga pendidikan, karena cara efektif untuk mempengaruhi umat Islam adalah lewat pendidikan dan pengajaran.

Kita sebagai umat Islam jangan mau untuk terus dibodohi oleh pihak asing, jika kita sendiri tidak peduli dengan pendidikan generasi penerus kita maka jangan salahkan siapapun jika generasi Islam yang akan datang tidak mempunyai jati dirinya sebagai seorang muslim yang kuat dan mudah untuk dikuasai berbagai pihak. Selamatkan anak-anak kita dari mereka!

Muhamad Andi Setiawan
Muhamad Andi Setiawan
Sarjana Sejarah Islam UIN Salatiga. Saat ini aktif dalam mengembangkan media dan jurnalistik di Pesantren PPTI Al-Falah Salatiga.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru