27.6 C
Jakarta
Array

Teror Bom Sandra Warga Surabaya

Artikel Trending

Teror Bom Sandra Warga Surabaya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Surabaya – Teror bom molotov terjadi di Surabaya. Rumah warga bernama Bambang Puguh Mulyanto (60) di Jalan Pakis Wetan 6/44-B RT. 013 RW.003 Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan, Surabaya diteror bom molotov sebanyak dua kali.

Kasus ini menjadi perhatian jajaran Polrestabes Surabaya. Setidaknya sudah delapan orang saksi yang sudah menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Surabaya. Apalagi, korban mengalami trauma akibat teror bom molotov tersebut.

“Saya trauma, jadi susah tidur”, ungkapnya kepada saat ditemui dikediamannya, Minggu 23 Juni 2019.

Puguh mengaku tidak mengerti kenapa rumahnya menjadi sasaran teror bom molotov, bahkan sampai dua kali yakni pada Jumat pukul 22.15 WIB dan Sabtu dini hari pukul 02.30 WIB. Ia merasa dirinya tidak mempunyai musuh.

“Saya cuma pensiunan 10 tahun lalu. Sekarang jualan LPG dan galon. Saya tidak pernah (merasa) punya musuh. Kalau cuma iseng, kok sampai dua kali,” paparnya.

Puguh yang tak lain mantan Ketua RT 013 ini menduga, pelaku melempar bom molotov dari kawasan pekuburan umum yang hanya berjarak 30 meter dari rumahnya. Akibat teror bom tersebut, plafon rumah Puguh mengalami kerusakan.

Tampak bekas api dari bom molotov terlihat di dinding rumah Puguh. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, meski pada saat itukeluarga puguh sedang menonton televisi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengungkapkan pihaknya sudah mengambil alihkasus teror bom molotov yang sebelumnya ditangani oleh Polsek Sawahan.

Sudamiran mengaku pihaknya sudah memeriksa delapan saksi diantaranya istri korban, Ketua RT 013 Hendar Simbolon (50), dan sejumlah tetangga korban.

“Sejumlah saksi kita sudah periksa termasuk melakukan olah TKP yang di mana ditemukan botol sirup yang diduga bom molotov,” ungkapnya.

Selain pecahan botol sirup, polisi juga sudah mengamankan CCTV dan sudah dikirim ke Laboratorium Forensik untuk mengoptimalkan proses penyelidikan.

Diduga Pelaku Dua Orang Anak Muda

Sementara itu, Ketua RT 013 RW.003, Hendar Simbolon (50) mengungkapkan mencurigai dua orang pemuda sebagai pelaku teror bom molotov.

Hal itu, berdasarkan keterangan salah satu warganya yang bertemu dengan dua orang pemuda yang terengah-engah saat membeli air minum di salah satu minimarket dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Apalagi, sebelumnya seorang penjual tahu tek yang sering mangkal di dekat TKP juga mengaku melihat dua pemuda yang lari dari arah pekuburan umum.

“Awalnya penjual tahu tek mengaku lihat dua anak muda yang lari ke arah jalan besar (jalan utama) Pakis. Setelah itu ada warga kami yang mau pulang juga melihat dua anak muda terengah-engah di minimarket. Ciri-cirinya anak muda dan rambutnya panjang,”awalnya Hender.

Ia mengaku hal tersebut sudah di sampaikan kepada polisi setelah diminta untuk menjadi saksi. Ia pun mengungkapkan berdasarkan dari keterangan tersebut, polisi mengamankan CCTV minemarket.

“Polisi sudah amankan rekaman CCTV di minimarket itu,” ungkapnya.

Hendar mengaku, akibat kejadian teror bom molotov tersebut, pihaknya bersama warga semakin intens melakukan siskamling agar kejadian tersebut tidak kembali terulang.

“Sebelumnya juga ada teror bom molotov di dekat sini, kalau tidak salah sebelum Pemilu. . Makanya warga di sini menggencarkan siskamling,” pungkasnya. []

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru