Harakatuna.com. Jakarta. Masih banyaknya orang yang memisahkan antara Islam dan kebangsaan membuat rasa bangga bernegara dan berbangsa ini meluntur di kalangan mereka. Padahal, para ulama dahulu berjuang menegakkan kemerdekaan.
Hal itu yang coba digali kembali oleh Forum Studi Agama Islam Fakultas Hukum Universitas Brawijaya mengingat konteks saat ini yang sudah berbeda dengan menggelar Tabayyun Kebangsaan. Kegiatan ini mengangkat tema Menemukan Kembali Hubungan Islam dan Nasionalisme dalam Bingkai Kebhinekaan di Era Demokrasi. Diskusi ini akan digelar pada pada Rabu (27/9/2017) pagi mendatang di Auditorium Fakultas Hukum, Gedung A, Lantai 6, Universitas Brawijaya, Malang.
Rencananya, Penulis buku Kontroversi Dalil-dalil Khilafah Muhammad Sofi Mubarok akan turut hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut. Ia akan dipanelkan dengan Kepala Pusat Studi Islam dan Filsafat Universitas Muhammadiyah Malang Pradana Boy dan Kapolresta Malang Hoiruddin Hasibuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga nilai-nilai luhur dalam Pancasila demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, diskusi yang bakal dihadiri oleh delegasi dari Lembaga Dakwah Fakultas Hukum se-Indonesia (FORDAFHI) juga bermaksud agar menjaga stabilitas dan mempererat solidaritas bentuk keragaman di Indonesia. Selain dari FORDAHFI, kegiatan ini juga bebas diikuti oleh kalangan lain.
Bagi peserta yang akan hadir, dapat konfirmasi pada Nadia melalui nomor kontak 087892021784 atau Syafiq 081381823045.
Syakirnf