27.6 C
Jakarta

Teknik Budidaya Labu dalam al-Quran

Artikel Trending

Asas-asas IslamAl-Qur’anTeknik Budidaya Labu dalam al-Quran
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Tekanan perekonomian bisa kita rasakan saat-saat ini dikarenakan penyebaran wabah covid-19 di Indonesia yang semakin bertambah. Salah satu permintaan dari Presiden RI agar Sektor-sektor UMKM harus selalu bertahan, bergerak dan menghindari PHK massal. Akan tetapi kenyataannya banyak pekerja seperti karyawan, buruh yang kehilangan pekerjaan sebab di PHK. Banyak para pemuda dan kepala rumah tangga yang tidak bekerja. Hingga menyebabkan turunnya nilai ekonomi masyarakat. Sejatinya ada beberapa kegiatan yang perlu dikembangkan selama masa pandemi. Di antaranya adalah dengan belajar budidaya tanaman, termasuk bididaya labu dalam al-Qur’an.

Salah satu jalan untuk mengatasi pengangguran disaat seperti ini mungkin bisa dengan melakukan aktivitas yang bisa menghasilkan uang contohnya dengan menanam labu madu ditanah yang gembur memiliki lebar 1 Meter, tinggi 15-20 cm, dan panjangnya bisa disesuaikan. Buah labu ini memiliki bentuk yang unik seperti kacang tanah, memiliki tekstur yang lembut dan memiliki rasa yang manis. Vitamin yang terkandung didalam buah labu ini juga banyak, diantaranya vitamin A dan B, memiliki serat yang tinggi, dan yang lainnya. Rasa yang dihasilkan dari buah labu ini yaitu manis, apabila buah labu ini disimpan minimal 2 bulan kemanisan buah ini semakin meningkat. Pemasaran labu madu sendiri biasanya ditepatkan di swalayan dengan harga yang cukup tinggi yang disebabkan jumlah produk yang terbatas di pasaran, sedangkan jumlah peminatnya cukup banyak.

BACA JUGA  Mudarosatul Quran, Kebiasaan Rasulullah di Bulan Ramadhan

Allah menerangkan didalam Al-Qur’an ada ayat yang menjelaskan tentang tanaman labu yang terdapat pada QS. As-Saffat ayat 146. Ayat ini cukup tepat dipelajari untuk menjelaskan bagaimana budidaya labu sesuai al-Qur’an. Ayat itu berbunyi sebagai berikut,

 

وان بتنا عليه شجرة من يقطين

“Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.”

Menurut penafsiran Muhammad Quraish Shihab bahwa Untuk kepentingannya, Kami menumbuhkan sebuah pohon yang tidak menjalar sehingga daunnya dapat digunakan untuk berlindung dari cuaca buruk yaitu Allah menciptakan tanaman yang dinami dengan labu. Akan tetapi faktanya tanaman labu ini banyak manfaatnya. Mulai dari buahnya yang mengandung banyak vitamin dan pohonnya yg bisa dijadikan tempat untuk berteduh. Allah SWT. Menciptakan tanaman ini agar bisa bermanfaat bagi hambanya. Sebagai manusia yang telah dibekali oleh Allah berupa otak yang berfungsi untuk berfikir bagaimana cara mengelola tanaman labu dengan baik agar bisa menghasilkan dan bisa membantu perekonomin.

Nur Fatmawati

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru