31 C
Jakarta

Tank Israel Tembakkan Senapan Mesin ke Wartawan

Artikel Trending

AkhbarInternasionalTank Israel Tembakkan Senapan Mesin ke Wartawan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Beirut – Laporan mengenai pembunuhan jurnalis yang dilakukan pasukan Israel bulan Oktober lalu mengungkapkan selain menembakkan dua peluru tank ke kelompok yang sudah mengidentifikasi diri mereka sebagai jurnalis, terdapat “kemungkinan” awak tank Israel itu juga menembakkan senapan mesin ke arah tujuh wartawan selama satu menit 45 detik.

Laporan Organisasi Penelitian Ilmu Terapan (TNO) yang berbasis di Belanda menemukan tank yang berada di wilayah Israel menembakkan dua peluru 120 mm ke arah para wartawan yang berada di wilayah Lebanon. Peluru pertama menewaskan jurnalis visual kantor berita Reuters, Issam Abdallah dan melukai fotografer Agence France-Presse (AFP), Christina Assi.

Reuters menggunakan jasa TNO untuk menganalisa bukti-bukti serangan 13 Oktober itu. Dalam investigasinya bulan Desember lalu Reuters memasukkan temuan awal TNO yang menemukan tank Israel melepas tembakan ke arah para wartawan.

Dalam laporan akhirnya, Kamis (7/3/2024) TNO mengungkapkan suara yang terekam kamera jaringan media Aljazirah di lokasi kejadian menunjukkan para wartawan ditembaki senapan mesin Browning kaliber 0.50 dari atas tank Merkava, Israel. “Skenario yang mungkin terjadi adalah tank Merkava, setelah menembakkan dua peluru, juga menggunakan senapan mesinnya ke lokasi para jurnalis,” kata laporan TNO.

“Hal terakhir ini tidak dapat disimpulkan dengan pasti karena arah dan jarak pasti tembakan (senapan mesin) tidak dapat ditentukan,” tambah lembaga tersebut. Kantor berita Reuters juga tidak dapat menentukan dengan independen apakah awak tank Israel tahu yang mereka tembaki adalah jurnalis atau apakah mereka juga menembaki para wartawan dengan senapan mesin.

Bila memang benar insiden penembakan jurnalis itu dilakukan dengan kesengajaan, Kantor berita Reuters juga belum mengetahui secara pasti apa alasannya. Dua wartawan Reuters dan seorang jurnalis AFP berhasil menyelamatkan diri dan tidak terkena tembakan senapan mesin. Mereka menjelaskan bahwa pada saat itu kondisi mereka sangat terguncang.

BACA JUGA  Ukraina akan Perluas Pijakan di Tepi Dnipro

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya sedang berupaya menjawab pertanyaan Reuters tentang insiden tersebut. Saat menanggapi laporan TNO bulan Desember lalu IDF juga membantah menyerang jurnalis. “Kami tidak mengincar jurnalis,” kata IDF. Satu hari setelah Reuters mempublikasikan investigasi mengenai peristiwa tersebut. IDF mengatakan lokasi itu merupakan zona pertempuran aktif.

Hukum humaniter internasional melarang serangan ke wartawan karena media mendapatkan perlindungan penuh yang diberikan pada warga sipil dan tidak dianggap sebagai target militer. “Kami mengutuk sekeras-kerasnya, serangan ke kelompok jurnalis yang mengidentifikasi diri mereka dengan jelas, bekerja di tempat terbuka. Serangan itu membunuh rekan kami Issam Abdallah dan melukai beberapa orang lainnya. Kami mengulang kembali seruan pada Israel untuk menjelaskan bagaimana ini bisa terjadi dan meminta pertanggung jawaban mereka,” kata pemimpin redaksi Reuters, Alessandra Galloni.

Direktur Berita Global AFP Phil Chetwynd, mengulangi keterangannya bahwa militer Israel menggelar penyelidikan yang menyeluruh dan transparan. “Jika laporan tentang tembakan senapan mesin yang berkelanjutan dikonfirmasi, ini akan memperjelas bahwa terdapat serangan yang ditargetkan dan disengaja,” katanya.

Manajer Komunikasi Internasional Aljazirah Ihtisham Hibatullah, mendesak Israel untuk mengungkapkan hasil investigasinya. “Insiden ini sangat mengindikasikan adanya penargetan yang disengaja, seperti yang telah dikonfirmasi penyelidikan, termasuk oleh TNO,” katanya.

Menteri Informasi Lebanon belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. Fotografer Thaier Al-Sudani dan juru kamera Maher Nazeh Reuters, serta dua jurnalis Aljazirah dan satu lagi dari AFP juga terluka dalam serangan itu.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru