30.8 C
Jakarta

Hukum Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamHukum Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Pekan ini kita akan menikmati long weekend, yaitu Sabtu, Minggu dan cuti bersama Nyepi. Beginilah hikmah dari keragaman agama di negeri kita tercinta ini. Lantas bagaimana hukum umat Muslim mengucapkan selamat Nyepi kepada saudara kita yang beragama Hindu?

Mengucapkan hari raya atau tahun baru, hukumnya boleh. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Suyuthi dalam kitab al-Hawi lil Fatawa, menuturkan sebagai berikut, bahwa kendati ada khilafiyah ulama terkait mengucapkan hari raya, tetapi Imam Suyuthi membolehkan.

أن الحافظ أبا الحسن المقدسي سئل عن التهنئة في أوائل الشهور ، والسنين أهو بدعة أم لا ؟ فأجاب بأن الناس لم يزالوا مختلفين في ذلك ، قال : والذي أراه أنه مباح ليس بسنة ولا بدعة

Al-Hafidz Abu Hasan al-Maqdisi ditanya tentang hukum mengucapkan “Selamat bulan baru dan tahun baru”, apakah bid’ah atau tidak? Ia menjawab, “Banyak orang berbeda pendapat mengenai hal ini. Menurut pendapat saya, hukumnya adalah mubah, tidak termasuk sunah ataupun bid’ah.”

Sementara itu Ibnu Hajar al Haitami dalam kitab Hawasyi as-Syirwani wa al-Ubbadi, Juz III, halaman 56 menjelaskan bahwa mengucapkan selamat tahun baru atau hari raya hukumnya boleh, tidak sunnah, apalagi wajib. Pasalnya, itu adalah praktik sosial yang erat kaitannya dengan budaya. Simak penjelasan berikut ini:

BACA JUGA  Kontroversi, Begini Hukum Memelihara Anjing bagi Seorang Muslim

]خَاتِمَةٌ[ قَالَ الْقَمُولِيُّ لَمْ أَرَ لِأَحَدٍ مِنْ أَصْحَابِنَا كَلَامًا فِي التَّهْنِئَةِ بِالْعِيدِ وَالْأَعْوَامِ وَالْأَشْهُرِ كَمَا يَفْعَلُهُ النَّاسُ لَكِنْ نَقَلَ الْحَافِظُ الْمُنْذِرِيُّ عَنْ الْحَافِظِ الْمَقْدِسِيَّ أَنَّهُ أَجَابَ عَنْ ذَلِكَ بِأَنَّ النَّاسَ لَمْ يَزَالُوا مُخْتَلِفِينَ فِيهِ وَاَلَّذِي أَرَاهُ مُبَاحٌ لَا سُنَّةَ فِيهِ وَلَا بِدْعَةَ

Artinya: Berkata Imam Al-Qamuli; ia tidak menemukan pendapat dari para ashab kalangan madzhab Syafi’i mengenai ucapan selamat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, ucapan selamat pergantian tahun dan pergantian bulan seperti yang dilakukan oleh banyak orang sekarang. Hanya saja aku medapat riwayat yang dikutip dari Syekh Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri bahwa Al-Hafizh Abul Hasan Al-Maqdisi pernah ditanya perihal ucapan selamat bulan baru atau selamat tahun baru. Apakah hukumnya bid’ah atau tidak? Ia menjawab, banyak orang selalu berbeda pandangan masalah ini. Tetapi bagi saya, ucapan selamat seperti itu hukumnya mubah, bukan sunnah dan juga bukan bid’ah.

Oleh Zainuddin Lubis

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru