29.2 C
Jakarta

Shalat Tarawih dan Hikmah yang Tersirat di Dalamnya

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanShalat Tarawih dan Hikmah yang Tersirat di Dalamnya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Ada shalat sunnah yang biasanya dilaksanakan oleh umat Islam setiap memasuki bulan Ramadhan, yaitu shalat tarawih. Menariknya, shalat ini dianggap suatu keharusan (bila enggan berkata: “wajib”) bagi umat Islam di Madura. Namun, bagi umat Islam perkotaan semisal di Jakarta shalat tarawih dipandang keharusan hanya pada malam pertama.

Terlepas dari perspektif memandang hukum shalat tarawih tersebut, ada suatu hikmah yang dapat dipetik dari pelaksanaan shalat sunnah ini. Pertama, shalat tarawih adalah momen untuk mempersatukan perbedaan mazhab. Perhatikan saja shalat tarawih yang dilaksanakan di Mekkah. Pasti di sana umat Islam yang bermazhab Syafi’i, Maliki, sampai Hambali berkumpul dan sama-sama bersatu melakukan kesunnahan ini. Mereka tidak peduli status mazhabnya, karena yang terpenting adalah membangun persatuan demi menghindari perpecahan.

Kedua, shalat tarawih adalah momen yang tepat untuk saling memberi nasihat. Sebelum dilaksanakan shalat tarawih, biasanya, meski tidak semuanya, diadakan kultum (atau kuliah tujuh menit) yang disampaikan di podium. Jamaah dapat menyimak nasihat-nasihat keagamaan, sehingga mereka dapat menimba hidayah di sana.

Saling memberi nasihat adalah suatu perintah dalam agama Islam. Bahkan, nasihat ini adalah kunci agar keluar dari kerugian hidup. Perhatikan pesan yang disampaikan Allah pada surah al-Ashr, bahwa seluruh manusia berada dalam kerugian kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal baik, dan saling memberi nasihat mengenai kebenaran dan takwa.

BACA JUGA  Definisi Hari Tenang di Tengah Maraknya Kampanye di Media Sosial

Ketiga, shalat tarawih adalah momen untuk membangun silaturahmi. Penting diingat bahwa seluruh manusia, terlebih umat Islam, saling bersaudara. Mereka, karena sama-sama beragama Islam, dapat disebut dengan saudara seagama. Persaudaraan ini dapat kekal jika dipupuk dengan silaturahmi. Di tengah kesibukan, umat Islam susah bertemu, sehingga mereka jarang silaturahmi. Maka, melalui shalat tarawih, silaturahmi dapat terjalin kembali.

Membina silaturahmi merupakan suatu keharusan. Dalam sebuah pesan Nabi, bahwa silaturahmi memiliki manfaat yang cukup efektif, yaitu dapat menambah usia dan mempermudah rezeki. Ini masuk akal, karena dengan bersilaturahmi, umat Islam saling bertukar pikiran sehingga tidak mudah stres, dan ketenangan jiwa akan menjadi pendorong mereka hidup sehat dan berusia panjang. Lalu, melalui silaturahmi, pemilik rumah senang dan mereka menjamu dan disadari atau tidak bahwa jamuan itu adalah bagian dari rezeki.

Keempat, shalat tarawih merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Pada shalat tarawih umat Islam sedang memperbanyak komunikasi dengan Tuhan dan di situlah mereka semakin akrab dan dekat dengan-Nya. Kedekatan dengan Tuhan adalah langkah yang tepat untuk membangun ketakwaan. Memang ini susah, tapi mungkin dicapai.

Sebagai penutup, gunakan kesempatan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah shalat tarawih. Karena, di dalam shalat sunnah ini ada banyak hikmah yang dapat diambil pelajaran. Hanya orang yang berjuang yang dapat meraihnya.[] Shallallahu ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru