31 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks HTI (C-LI-XIX): Deryansha Azhary, Bassist Vierratale Pernah Masuk HTI

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks HTI (C-LI-XIX): Deryansha Azhary, Bassist Vierratale Pernah Masuk HTI
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Radikalisme merupakan paham yang sangat berbahaya. Tak sedikit warga negara, terlebih di Indonesia yang terpapar paham ini. Baik mulai kalangan rakyat biasa hingga pemerintah penegak hukum.

Salah seorang warga negara yang terpapar radikalisme adalah Deryansha Azhary. Dery adalah sempat terpapar doktrin yang keliru sehingga dengan gampangnya mengkafirkan orang lain selain dirinya. Karena, baginya, hukum yang ditegakkan di Indonesia merupakan buatan manusia, bukan hukum Allah.

Dengan tandas Dery mengatakan negara Indonesia kafir, bahkan presiden yang memimpinnya pun termasuk kafir. Alasannya, karena negara ini didasarkan pada hukum UUD 1945, buatan manusia. Lalu, siapa yang mempengaruhi Dery?

Dery dulu dikenal sebagai bassist Vierratale dan ketika meninggalkan dunia musik dia masuk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ini merupakan awal perjalanan keagamaan Dery.

Pengaruh HTI terhadap Dery benar-benar kelihatan ketika dia mulai mengkafirkan negara bangsa seperti Indonesia. Karena, doktrin HTI menolak keras konsep negara semacam itu. Bagi HTI, negara yang benar adalah negara Islam dengan menggunakan landasan sistem khilafah.

Banyak ustaz-ustaz di Indonesia (tanpa perlu saya singgung namanya satu per satu) yang mengkampanyekan tegaknya khilafah. Mereka gencar mengkafirkan hukum di negeri ini. Inilah jualan mereka. Sebab, dengan cara itulah para pembenci pemerintah akan ikut di dalamnya. Apakah ini ada kaitannya dengan politik?

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XLII): Eks Napiter Rifat Terjebak ISIS Sebab Persahabatan

Memang Dery bukan seorang politikus. Tapi bisa jadi dia akan menjadi korban politik pentolan HTI. Bukankah Hizbut Tahrir itu dapat diartikan dengan ”Partai Kebebasan”. Sudah kelihatan dengan namanya saja menunjukkan motif politik. Tapi, model politiknya dibalut dengan agama.

Masyarakat lebih merasakan kepuasan jika apa-apa dihubungkan dengan agama. Seakan-akan apapun yang dikemas dengan casing agama akan menjadi suci. Padahal, tidak semuanya begitu. Agama memiliki nilai-nilai global yang tidak hanya terbatas pada kelompok politik tertentu. Maka, berhati-hati dengan politik agama.

Sebagai penutup, perjalanan hidup Dery dari anak band hingga hijrahnya dapat diambil hikmah. Jangan ambil kekeliruan Dery dalam keterlibatannya dengan jaringan kelompok radikal. Tapi, lihat semangat dalam mencari kebenaran tanpa takut akan kesalahan.[] Shallallahu ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita Eks-HTI Deryansha Azhary yang dimuat di media online Hops.ID

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru