Harakatuna.com. Sanaa. Sebuah serangan udara dari pesawat tanpa awak atau drone menewaskan tiga terduga anggota kelompok militan Al Qaeda di Yaman, Jumat 20 Oktober 2017.
Dari tiga terduga militan yang tewas, salah satunya adalah seorang petinggi dari provinsi Abyan.
Menurut keterangan sejumlah pejabat lokal, seperti dikutip AFP, serangan udara yang diduga kuat dilakukan Amerika Serikat (AS) itu mengenai sebuah mobil di area Sumaa.
Serangan serupa dari sebuah drone pada akhir pekan kemarin di provinsi Marib, wilayah timur dari ibu kota Sanaa, menewaskan lima terduga militan al-Qaeda.
AS, satu-satunya negara yang mengoperasikan drone di Yaman, menilai Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) sebagai grup cabang paling berbahaya di dunia.
Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengklaim telah melancarkan lebih dari 70 serangan udara terhadap sejumlah target di Yaman sejak 28 Februari 2017 hingga April lalu.
Maret lalu, Presiden AS Donald Trump dilaporkan memberikan kekuasaan baru kepada Agensi Intelijen Pusat AS (CIA) untuk melancarkan serangan drone terhadap ekstremis di Timur Tengah secara independen tanpa perlu meminta izin Pentagon.
AQAP mengembangkan pengaruhnya di tengah perang sipil di Yaman, yang berlangsung antara pasukan loyalis Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melawan pemberontak Houthi.
(WIL)