Harakatuna.com. Alexandropouli. Polisi Yunani menangkap seorang pria asal Suriah yang diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok militan Islamic State (ISIS).
Penangkapan pria itu bermula saat istrinya mengeluhkan adanya kekerasan dalam rumah tangga kepada pihak berwenang. Dia juga menambahkan, kalau suaminya merupakan pendukung gerakan ekstremis.
Dilansir dari laman AFP, Jumat 20 Oktober 2017, pria yang berprofesi sebagai petenis itu ditangkap Kamis kemarin di Kota Alexandroupoli, sebelah timur laut Yunani. Penangkapan dilakukan di tempat tinggal pria itu, dan disaksikan kedua anaknya.
Polisi juga menggeledah seisi rumah atas keterangan yang diberikan sang istri.
“Istrinya mengeluhkan sering dipukuli, dan juga mengungkapkan kalau suaminya adalah seorang pendukung ISIS. Makanya kami menggeledah rumah mereka, mencoba mencari buktinya,” kata salah seorang polisi yang bertugas.
Petugas menemukan data di telepon genggam, yang menurut mereka merujuk pada dukungan terhadap ISIS.
Pasangan suami istri itu tiba di Yunani pada Juni 2016. Mereka mendarat di Pulau Leros menyusul puncak krisis keimigrasian kala itu.
Eropa hingga kini masih diliputi krisis pengungsian, di mana sebagian besarnya datang dari Timur Tengah. Banyak dari pengungsi menyeberang laut Mediterania dan melewati Yunani untuk mencapai beberapa negara tujuan.
Pemerintah Yunani sendiri sempat menolak para pengungsi tersebut, sebelum akhirnya memperbolehkan mereka tinggal namun jumlahnya sangat dibatasi.
(WIL)