28.5 C
Jakarta

Revitalisasi Kedudukan Perempuan dalam Islam

Artikel Trending

KhazanahPerempuanRevitalisasi Kedudukan Perempuan dalam Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Berbicara mengenai perempuan, mereka merupakan makhluk Allah yang sangat mulia dan memiliki banyak keistimewaan. Namun, sebelum datangnya Islam pada masa jahiliah, perempuan mengalami masa hidup yang sangat buruk.

Masyarakat jahiliah pada saat itu sangat membenci kelahiran seorang bayi perempuan dengan menguburnya hidup-hidup. Ada juga di antara mereka yang membiarkan perempuan hidup, namun membiarkan mereka hidup dalam kehinaan dan kenistaan.

Kemudian pada akhirnya datanglah Islam mengharamkan perbuatan yang sangat kejam dan keji tersebut. Lalu mengajak para pemeluknya untuk mengangkat kedudukan seorang perempuan serta memuliakannya.

Sesungguhnya agama Islam tidak melihat seseorang hanya dari kekayaan yang dimilikinya, ketampanan atau kecantikan pada dirinya, ataupun jenis kelaminnya. Semua sama di hadapan Allah.

Perempuan juga memiliki potensi yang luar biasa sebagaimana laki-laki. Perempuan memiliki akal untuk berpikir, nurani yang digunakan untuk merasa, serta raga yang bebas bergerak dalam ruang dan waktu. Sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Nisa ayat 124, yang berbunyi:

وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا

Artinya : “Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki mapun perempuan sedang ia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikitpun”.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa baik laki-laki maupun perempuan semuanya sama dihadapan Allah. Namun khusus untuk para perempuan, mereka memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Sehingga berbagai nasihat secara khusus sering disampaikan oleh nabi Muhammad saw. kepada perempuan.

Bahkan Nabi bersabda bahwa surga itu ada di bawah telapak kaki ibu. Di mana pengabdian kepada seorang ibu atau perempuan pun tiga kali lebih tinggi dibanding kepada ayah atau laki-laki. Adapun yang perlu kita ketahui bahwa perempuan memiliki beberapa peran dalam hidupnya.

Pertama, baik laki-laki maupun perempuan pada hakikatnya merupakan seorang hamba Allah yang wajib menyembah dan beribadah kepada-Nya. Menjalankan perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.

Kedua, seorang perempuan memiliki peran sebagai seorang anak dari kedua orang tua mereka. Maka sudah semestinya mereka memiliki rasa hormat serta berbakti kepada orang tua mereka, sebagai salah satu bentuk balas budi kita kepada orang tua yang telah merawat dan membesarkan kita dengan sepenuh hati.

BACA JUGA  Haruskah Mencintai Pasangan Apa Adanya?

Ketiga, setelah dewasa nantinya jika kita dipertemukan dengan jodoh kita, maka kelak seorang perempuan akan mendapatkan peran sebagai seorang istri. Mengemban tugas sebagai istri bukanlah hal yang mudah, maka perlu juga adanya sebuah kerjasama dengan suami dalam berumah tangga.

Keempat, anugerah terbesar seorang perempuan yang dikaruniakan oleh Allah kepada mereka adalah menjalankan peran seorang ibu. Merawat janin sejak dalam kandungan hingga membesarkannya dengan sepenuh hati tanpa mengharap imbalan apapun.

Kelima, peran perempuan yang menanti dirinya ialah menjadi anggota masyarakat dimana dia tinggal dan berada. Mengikuti aturan dan norma yang berlaku pada lingkungan tersebut serta menjaga kehidupan yang seimbang dengan sesama manusia sebagai makhluk sosial.

Peran-peran tersebutlah yang melekat pada diri setiap perempuan. Meskipun pada saat yang sama laki-laki pun memiliki peran tersebut. Akan tetapi, perempuan tetap memiliki keistimewaannya tersendiri.

Islam juga memberikan hak perempuan sama dengan laki-laki dalam hal pengabdian kepada agama, bangsa, dan negara. Namun kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak manusia yang mencoba mengingkari kelebihan yang dianugerahkan Allah kepada perempuan.

Kerap kali masih terjadi budaya patriarki, dimana sistem sosial ini menempatkan posisi perempuan di bawah laki-laki. Lelaki mempunyai otoritas serta dominasi atas kepemimpinan, penguasaan, hak sosial, atau otoritas moral.

Sehingga membuat perempuan sedikit terbatasi akan hal tersebut. Namun, perempuan pun memang harus bangkit dan menunjukkan peran sertanya melalui karya-karya yang dibuatnya.

Oleh karena itu, perlu diingat pula bahwa perempuan adalah tiang negara. Apabila perempuan baik maka negara pun juga ikut baik, namun sebaliknya. Maka dari itu, sebagai perempuan, mari tunjukkan bersama bahwa menjadi perempuan adalah sebuah keistimewaan dan sebuah anugerah yang luar biasa.

Menjadi perempuan yang kehadirannya selalu dinantikan oleh keluarga, yang kiprahnya selalu didambakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan beragama. Tidak salah pula jika mengatakan bahwa sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah perempuan salehah.

Fitria Soefiyani
Fitria Soefiyani
Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru