29 C
Jakarta

Radikalisme di Internal ASN Gorontalo

Artikel Trending

AkhbarDaerahRadikalisme di Internal ASN Gorontalo
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Gorontalo-Paham radikalisme bisa terpapar kepada siapa saja, termasuk juga Aparatur Sipil Negara (ASN). Nah, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tidak menampik jika ada ASN Gorontalo yang sudah terpapar radikalisme.

“Pahamnya menentang ideologi Pancasila dan ingin menggantinya dengan ideologi tertentu. Ada jelas namanya, di instansi mana saja, jelas kegiatan apa saja. Sudah terekam,” tegas Gubernur Rusli Habibie saat memimpin apel awal tahun, Senin (6/1/2020).

“Saya akan rapat dengan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) untuk melihat laporan intel-intel saya tentang ASN yang mulai ikut paham radikal,” tambah dia.

Gubernur Rusli Habibie menegaskan, tidak ada toleransi bagi ASN yang terpapar paham radikal. Pasalnya, kondisi Indonesia dan khususnya Gorontalo saat ini dalam kondisi aman. Olehnya, jangan dirusak oleh aksi-aksi yang tidak terpuji karena perbedaan agama, suku dan ras.

BACA JUGA  Kominfo Bersama DPR RI Perkuat Literasi Digital untuk Waspadai Konten Negatif

Selain itu, Rusli juga menyebut jika ada sekitar 26% ASN di Indonesia yang ingin merubah idelogi negara. Olehnya, Rusli meminta kepada Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah untuk menindak tegas ASN Gorontalo yang sudah masuk radar jaringan radikal.

“Kita bekerja aman, beribadah aman, bersilaturahim aman. Mau lagi ikut ikut aliran sesat dan sangat menyesatkan baik kepada dirinya sendiri, keluarganya maupun negara? Ketika sudah berbahaya bagi negara harus kita tindak tegas,” seru Rusli.

Dia pun berpesan kepada aparaturnya untuk bekerja lebih baik dan disiplin di tahun 2020 ini. Pihaknya tidak ingin ada aparatur terlibat perbuatan tercela dan merusak citra Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru