Haratuna.com. Kupang-FKPT Provinsi NTT, Johanna E Lisapaly, mengatakan, terorisme dan paham radikalisme berpotensi berkembang di tengah masyarakat NTT. Karena itu, perlu diwaspadai bersama agar tidak menimbulkan masalah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Dengan sinergi, diharapkan dapat dilakukan pendekatan kepada masyarakat secara bersama-sama, agar mereka tidak terpengaruh dan mengembangkan paham tersebut”, ungkap Johanna yang juga kepala Kesbangpol Provinsi NTT.
Untuk mencegah bibit-bibit radikalisme dan terorisme, FPKT NTT kini gencar melakukan berbagai kegiatan dengan menggandeng media massa.
Radikalisme Berpotensi untuk Merusak Masyarakat
FPKT NTT juga berencana akan menggelar kegiatan bidang pemuda, penelitian dan bidang agama.
Sementara itu, Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) NTT Brigjen TNI Adrianus San, meminta pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTT agar meningkatkan kewaspadaan dini pada bahaya terorisme di wilayah NTT.
“Selain program yang diagendakan secara nasional oleh BNPT, FKPT NTT perlu ada program tambahan baik itu triwulan atau setiap bulannya,” ujarnya saat melakukan audiens dengan FKPT NTT, Jumat (31/7/2020).
Ia berharap agar FKPT NTT bisa bersinergi dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya dalam menjalankan fungsi pencegahan dan kewaspadaan dini termasuk bersama Binda.
Tujuannya, agar semua program FKPT NTT bisa berjalan dengan efektif serta perlu perhatian pemerintah provinsi NTT termasuk penganggaran melalui hibah atau APBD.