31.2 C
Jakarta

Prof. Amien Suyitno Sampaikan Intoleransi Bukan Hanya Berasal dari Tafsir Agama

Artikel Trending

AkhbarNasionalProf. Amien Suyitno Sampaikan Intoleransi Bukan Hanya Berasal dari Tafsir Agama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Litbang Diklat Kementerian Agama, Prof Amien Suyitno, mengungkapkan potensi intoleransi tidak hanya berasal dari persoalan tafsir agama.

Menurut Prof Amien Suyitno, intoleransi juga dapat muncul dari tafsir sosial kehidupan masyarakat. Hal itu disampaikan saat Diskusi Publik di Universitas Ulama Indonesia Jakarta.

Diskusi Publik dihadiri Prof Amien Suyitno yang berjudul ‘Pendidikan Moderasi Beragama bagi Pendidik, Mahasiswa, dan Serikat Pekerja’ berlangsung pada Jumat, 19 Mei 2023.

Sebagai seorang guru besar di UIN Raden Fatah Palembang, dia juga mengutip hadits Nabi Muhammad saw yang menyebutkan kemiskinan atau kefakiran dekat dengan kekufuran.

Prof. Suyitno menegaskan bahwasannya orang yang hidup dalam kefakiran hampir saja menjadi kafir. Jadi, kefakiran mendekati kekufuran.

Seseorang dapat murtad dari agama, menurut Prof. Suyitno, berpotensi untuk dapat murtad dari negara.

Dalam konteks ini, di hadapan mahasiswa Unusia, mantan Direktur Diktis Kemenag ini mengingatkan tentang potensi pengangguran setelah lulus dan diwisuda.

Oleh karena itu, Prof. Suyitno menyampaikan bahwa pendekatan moderasi beragama tidak hanya perlu dipandang dari perspektif teologis.

Bukan hanya dari aspek teologis saja, tetapi juga harus mempertimbangkan sudut pandang sosial-ekonomi yang sangat kompleks dalam kehidupan masyarakat.

Sehingga, dapat memicu lahirnya radikalisme dan intoleransi. Selain itu, Prof. Suyitno mendorong mahasiswa Unusia untuk mengambil peran dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat.

BACA JUGA  Lima Narapidana Terorisme Kelas IIA Salemba Ikrar Setia NKRI

Sebagai contoh, mahasiswa dapat membantu negara dalam mengatasi masalah tengkes atau stunting.

Dalam hal ini, dia mengajak mahasiswa Unusia untuk bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dan beberapa kementerian terkait.

Khususnya yang memiliki program pengentasan tengkes di bawah koordinasi Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin.

Diskusi publik ini diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Federasi Transportasi, Pendidikan, dan Informal (F-TPI) Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) bekerja sama dengan Kementerian Agama.

Acara tersebut melibatkan tiga narasumber utama, yaitu Wakil Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarbumusi Suharjono, Wakil Rektor Unusia Jakarta Fathu Yasik, dan Sekretaris Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU Harianto Oghie.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum PP F-TPI Sarbumusi Fika Taufiqurrahman dan Ketua Umum PP Federasi Buruh Migran Nusantara (F-Buminu) Sarbumusi, serta lebih dari 100 peserta yang sebagian besar mahasiswa Unusia.

Oleh karena itu, melalui diskusi publik ini, Prof. Suyitno memberikan dorongan kepada mahasiswa Unusia untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah sosial, terutama dalam konteks pengentasan stunting.

Prof. Amien Suyitno juga menegaskan moderasi beragama tidak hanya terbatas pada aspek teologis, tetapi juga harus memperhatikan faktor sosial-ekonomi yang memengaruhi kehidupan.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru