28.2 C
Jakarta
Array

Polisi Pastikan Dua WNI Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina

Artikel Trending

Polisi Pastikan Dua WNI Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Kepolisian RI berhasil mengidentifikasi dua pelaku bom bunuh diri di sebuah gereja di Jolo, Filipina awal tahun ini. Hasilnya, kedua pelaku merupakan warga negara Indonesia (WNI).

“Dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh. Ini yang diduga sebagai pelaku suicide bomber di Filipina,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (23/7).

Dedi menjelaskan mulanya Polri dan kepolisian Filipina hanya berhasil mengantongi hasil pemeriksaan terhadap lima tersangka.  Sedangkan dari hasil tes DNA terhadap dua pelaku yang sempat dilakukan tidak ditemukan bukti pembandingnya sehingga sulit memastikan identitas kedua pelaku bom bunuh diri dimaksud.

Kemudian hasil penyelidikan Densus 88 dengan kepolisian Filipina juga tak berhasil mengungkap identitas kedua pelaku. Pasalnya, mereka masuk Filipina lewat jalur ilegal sehingga datanya tidak terekam.

“Aparat keamanan kita hanya mendapatkan informasi dari lima tersangka yang ditangkap di Filipina itu kalau pelaku diduga orang Indonesia, karena dari logat bicara dan kebiasaannya seperti orang Indonesia,” tutur Dedi.

Dedi menyampaikan identitas kedua pelaku itu baru terungkap ketika Densus 88 menangkap seorang anggota JAD Kalimantan Timur bernama Yoga dan seorang anggota JAD Sumatera Barat bernama Novendri.

“Setelah dilakukan penangkapan terhadap Saudara Novendri dan Yoga di Malaysia, baru mengkait ternyata pelaku bom bunuh diri di Filipina itu adalah dua orang warga negara Indonesia,” ucap Dedi.

Saat itu, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengklaim pelaku adalah pasangan suami istri berkewarganegaraan Indonesia. Namun hal itu belum bisa dipastikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

“Kami mendengar kabar bahwa pelakunya warga Indonesia, dari kemarin saya sudah berkomunikasi dengan otoritas Filipina. Namun sampai pagi ini belum terkonfirmasi hasil identifikasinya,” ucap Retno pada acara Diplomacy Festival. Hal tersebut disampaikan di Universitas Andalas, Padang, Sabtu (2/2) lalu.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru