27.4 C
Jakarta

Pemkab Maros Dorong Masyarakat Cegah Timbulnya Radikalisme dan Intoleransi

Artikel Trending

AkhbarDaerahPemkab Maros Dorong Masyarakat Cegah Timbulnya Radikalisme dan Intoleransi
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Maros – Untuk mencegah timbulnya radikalisme dan intoleransi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros bekerjasama Direktorat Intelkam Polda Sulsel, menggelar dialog Kebangsaan serta Deklarasi Anti Intoleransi dan Radikalisme.

Kegiatan tersebut digelar di ruang pola kantor bupati Maros, Senin (16/10). Turut hadir para ASN (aparatur sipil negara), organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, Parpol, dan beberapa siswa SMA-SMK Se-Kabupaten Maros .

Dialog tersebut digelar dalam rangka penguatan kebangsaan. Kegiatan didominasi kawula muda. Dirintelkam Polda Sulsel, Kombes Pol Hajat Mabrur Bujangga, dalam sambutannya mengatakan, fokus perhatian kita adalah pada generasi muda.

Menurutnya generasi muda adalah generasi penerus di masa depan. Sehingga sangat perlu kesadaran untuk melestarikan ideologi pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup dan pemersatu bangsa.

”Gangguan radikalisme dan intoleransi akan terus ada, bahkan intensitasnya akan terus meningkat. Disinyalir generasi muda akan menjadi sasaran upaya pelemahan NKRI melalui berbagai cara,” ungkapnya.

BACA JUGA  FKPT Sumsel Terus Gencarkan Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

Terlebih jelang pemilu 2024, sebut Kombes Pol Hajat, masyarakat wajib mewaspadai intoleransi dan radikalisme yang mulai muncul. Terutama saat masa kampanye. Hingga sangat penting pemberian pemahaman seperti saat ini.

“Radikalisme dan intoleran mulai merebak, kelompok teroris sengaja menyebar isu-isu sebab tidak senang dengan program-program pemerintah, terlebih persoalan pemilu. Jika telah terindikasi isu radikalisme, masyarakat akan cenderung terpengaruh lalu tidak mengikuti pemilu,” bebernya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Maros, AS Chaidir Syam menyarankan, pencegahan tidak cukup hanya dengan deklarasi. Melainkan, harus ada kajian dan penerapan strategi baru secara sistematis.

”Intoleransi dan radikalisme adalah cikal bakal terorisme. Ini tidak hanya disebabkan kebodohan, kemiskinan atau ketidakadilan. Tetapi sudah masuk ke tataran kaum muda,” tambahnya.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru