30 C
Jakarta

Mengapa Jokowi Harus Mendukung Penuh Palestina

Artikel Trending

EditorialMengapa Jokowi Harus Mendukung Penuh Palestina
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Dalang penjajahan sudah ada dan tertera nyata. Israel menjadi penjajah yang serakah atas tanah dan negara yang sah Palestina.

Tetapi ada suara sumbing di pinggir sana. Tidak ada genjatan senjata, tetapi serangan tambah membabibuta di antara keduanya. Begitu yang dulu dan kini. Pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat untuk mencari anak laki-laki yang hilang dan untuk menindak anggota Hamas dan kelompok militant lainnya.

Tetapi ada yang aneh dari dari narasi konflik tersebut. Yaitu fitnah dan suara sumbing di Indonesia. Hura-hara ada tetapi dimanfaatkan untuk kebutuhan tertentu. Sebut saja seruan untuk menegakkan khilafah oleh aktivis HTI.

Konflik Palestina dimanfaatkan HT (Hizbut Tahrir Internasional) untuk menyerukan tegaknya khilafah. Bagi HT, konflik-konflik itu terjadi karena tidak adanya khilafah yang benar-benar berdikari di muka bumi.

HT memainkan narasi “konflik” dan “kekalahan” umat Islam sebab tidak tegaknya khilafah. Maka momentum konflik Palestina kali ini, dimainkan sedemikian rupa olehnya. Tujuaanya jelas, untuk mendiskreditkan sebagian muslim, pimpinan, sistem negara, dan para penyokong negara bersistem demokrasi tersebut. Di atas konflik Palestina, HT menyerukan khilafah untuk ditegakkan. Bermacam-macam tema dan narasinya, tetapi poin utamanya mereka: “jika dunia ingin aman, tegakkan khilafah”. Sebuah kemustahilan. Dan mereka sebenarnya menjauh dari masalah dan konflik yang sedang melanda.

Kita bisa cek di channel resmi HT: AlwaqiyahTV. AlwaqiyahTV ini adalah akun resmi yang dikelola oleh Lajnah I’lamiyah (Biro Penerangan dan Media) yang bertanggungjawab langsung kepada Atha Abu Rustha, sang Amir HT.

Di AlwaqiyahTV ini, hampir rata-rata permainan narasi mereka sama. Menurut mereka, kekalahan demi kekalahan muslim, akibat dari banyak muslim yang tidak menerima keberadaan khilafah. Bahkan problem dan gempa-gempita dunia yang melanda alam semesta jagat ini, menurutnya, sebab murka Allah karena tidak tegaknya khilafah di dunia.

BACA JUGA  Strategi Kontra-Radikalisasi Berbasis Keadilan Hukum

Melalui akun AlwaqiyahTV, HT bebas berekspresi. Mereka menyebarkan gagasan, pesan-pesan, pemikiran, perekrutan, dan propaganda. Ragam apa saja yang menimpa dunia, seperti Palestina kini, mereka bergerombol untuk memainkan narasi yang seolah-seolah kejadian tersebut harus dan solusinya adalah khilafah. Sungguh memalukan Indonesia.

Ismail Yusanto hadir mengucapkan sapatah kata. Dia berani dan Ismail tetap mengaku menjadi juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia di channel milik HT Internasional itu. Jika Ismail berani mengatakan demikian, berarti Hizbut Tahrir Indonesia, ormas terlarang teranggapnya masih hidup. Selain M. Ismail Yusanto, masih banyak aktivis HTI yang berani tampil mewartakan khilafah. Ada nama Suteki, Daniel M Rasyid, dan Fika Komara, dan lain-lain. Mereka balik-balik menjadi narasumber internasional di channel Youtube ALWaiyahTV, atau di channel milik HTI sendiri: Khilafah Channel.

Sungguh ini adalah duka dan penderitaan bagi sesama muslim. Duka ketersesatan yang perlu pelurusan. Hilangnya rasa kemanusiaan di atas kemaruknya ingin berkuasa HT, adalah jalan terjal yang patut untuk kita tempuh: penalaran narasi yang benar dan penegakan hukum bagi mereka yang berkhianat.

Nah, di sinilah pentingnya Jokowi memberi ukurangan tangan langsung kepada Palestina. Dukungan penuh harus diberikan kepada Palestina. Indonesia tidaklah benar-benar merdeka jika Palestina belum merdeka dari penjajahan. Kita bantu Palestina semampu kita.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru