31.9 C
Jakarta

Memilih Pemimpin yang Memiliki Sifat-sifat seperti Nabi, Siapa Dia?

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanMemilih Pemimpin yang Memiliki Sifat-sifat seperti Nabi, Siapa Dia?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Masyarakat Indonesia sekarang sedang menghadapi pemilihan umum presiden dan wakil presiden pada tahun 2024. Masing-masing mereka tentu sudah memiliki pilihan kira-kira siapa yang akan dimenangkan pada pemilihan presiden tersebut, meskipun ada beberapa yang tidak ikut memilih atau golput.

Di tengah menghadapi pemilihan umum tersebut perlu diperhatikan bahwa siapa kira-kira yang pantas dipilih untuk menjadi presiden dan wakil presiden di Indonesia. Ada role model yang penting untuk dijadikan teladan sebagai pemimpin di Indonesia yaitu Nabi Muhammad Saw.

Dalam beberapa sejarah dan tentunya orang Islam sudah banyak yang mengetahui bahwa Nabi Muhammad diangkat sebagai pemimpin karena beliau memiliki empat sifat yaitu: jujur, amanah, dapat dipercaya, dan cerdas. Berikut akan saya uraikan masing-masing dari empat sifat ini agar dijadikan pegangan bagi siapa pun nanti yang menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia.

Pertama, jujur. Jujur di sini adalah mengatakan dengan sebenar-benarnya tanpa mengurangi dan menambahkan. Nanti dikatakan jujur karena beliau menyampaikan pesan Tuhan kepada umatnya tanpa memodifikasi atau mengurangi sehingga wahyu itu disampaikan persis seperti yang Allah maksud.

Dalam tataran kepemimpinan, seorang pemimpin yang jujur akan selalu berkata sesuai dengan fakta dan tidak mengatakan sesuatu yang tidak sebenarnya. Bahkan dalam penyampaian visi dan misi dia benar-benar ingin mewujudkan visi dan misi tersebut demi negara semakin maju ke depan bukan sebatas kepentingan kampanye semata untuk meraih suara yang banyak.

Kedua, amanah. Sifat amanah ini merupakan bentuk dari tanggung jawab Nabi dalam mengemban tugas-tugas kenabian di tengah-tengah umatnya.

Nabi tidak pernah merekayasa tugas-tugas tersebut karena tidak sesuai dengan kepentingan pribadi. Bahkan, Nabi lebih mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan Nabi tidak pernah melanggar tugas-tugas yang telah diberikan Tuhan karena berlawanan dengan keinginannya.

Seorang pemimpin dikatakan amanah apabila ia benar-benar bertanggung jawab dalam mengemban kepemimpinan yang telah dipercayakan kepadanya.

BACA JUGA  Membaca Al-Qur'an dan Momen Hijrah Para Teroris

Dia berkata siap di awal bukan hanya sebatas membual, tetapi benar-benar berangkat dari hati yang bersih untuk memperbaiki sesuatu yang telah baik dan mengubah sesuatu yang buruk menjadi baik. Pemimpin yang seperti ini termasuk yang dibenarkan dalam agama.

Ketiga, dapat dipercaya. Nabi mengemban sifat dapat dipercaya ini karena Nabi benar-benar melakukan tugas-tugas yang telah diberikan kepadanya tanpa menambah dan mengurangi sedikit pun.

Sifat dapat dipercaya ini merupakan sesuatu yang diberikan oleh orang lain kepada beliau karena beliau telah berhasil menjadi pribadi yang jujur dan amanah. Seakan-akan sifat ini merupakan efek dari dua sifat sebelumnya.

Sungguh sangat beruntung bila ada seorang pemimpin yang memiliki sifat dapat dipercaya ini. Ini membuktikan bahwa tugas-tugas kepemimpinannya benar-benar berhasil dan membumi di tengah-tengah masyarakatnya. Selain itu negara yang dipimpinnya jelas berkembang dan semakin baik dibandingkan sebelumnya.

Sifat yang terakhir adalah cerdas. Nabi dikatakan cerdas karena beliau mampu melihat peluang dan mengatasi masalah-masalah yang sedang terjadi.

Kreativitas yang telah dilakukan oleh Nabi yang paling tampak di tengah-tengah umatnya adalah kehadiran Al-Qur’an. Lebih dari itu Nabi mampu menyatukan perbedaan umat, baik yang beragama Islam maupun tidak.

Sifat cerdas ini merupakan sifat dasar yang penting dimiliki oleh seorang pemimpin. Karena pemimpin yang cerdas akan selalu memiliki ide-ide yang cemerlang untuk membangun negaranya ke arah yang lebih baik. Karena ide ini merupakan sesuatu yang paling penting sebelum melakukan suatu perbuatan karena perbuatan tanpa ide-ide yang baik akan sangat mungkin mengarah kepada kesalahan.

Sebagai penutup, masyarakat Indonesia yang sedang menghadapi pemilihan umum di tahun 2024 hendaknya melihat masing-masing calon pemimpin dan wakilnya dari empat sifat yang telah dimiliki oleh Rasulullah tersebut.

Jika masing-masing calon tidak mampu menyamai Rasul paling tidak dia mendekatinya yaitu dia adalah seorang calon pemimpin yang cerdas dan mampu melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan kepadanya.[] Shallallahu ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru