26.1 C
Jakarta
Array

Masyitah Si Tukang Sisir

Artikel Trending

Masyitah Si Tukang Sisir
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Masyitah adalah pelayan yang bertugas menyisir rambut putri fir’aun, Sejarah tidak mengabadikan namanya namun perbuatan/amalannya abadi.

Pada hari itu, seperti biasa ia menyisir rambut putri firaun, ketika memungut sisir yang terjatuh di lantai dari lidah masyitah terucap : “Bismillah” … mendengar hal itu putri firaun bertanya : “Apakah Allah itu ayahku ?”

Masyitah menjawab : “Bukan .. tapi Allah itu tuhanku, tuhanmu dan juga tuhan ayahmu “.

Dengan berang sang putri kemudian mengadu pada firaun ayahnya, Masyitah pun dipanggil menghadap, disana wanita sahaya tak berdaya ini ditanya oleh fir’aun : “Siapakah tuhanmu wahai Masyitah ?” .. dengan tenang tanpa rasa takut dan mantap ia menjawab : “Tuhanku dan tuhanmu adalah Allah “

Murka firaun meledak seketika, ia kemudian memerintahkan untuk memanaskan minyak dalam kuali yang sangat besar, Masyitah pun diseret kesisi kuali berisi minyak panas yang menggelegak beserta anak-anak nya, Algojo menyeret putra tertua ketepi kuali.

Firaun bertanya lagi pada Masyitah apakah ia akan tetap dengan pendiriannya : “Siapakah tuhanmu wahai Masyitah ?” .. Dengan air mata yang menetes deras, sahaya tak berdaya ini menjawab mantap : “Tuhanku dan juga tuhanmu adalah Allah ” … “byur ” …  tubuh putra pertama Masyitah didorong masuk kedalam kuali, Masyitah menjerit menyaksikan kematian putra sulungnya.

Kemudian kini giliran putra kedua digiring kesisi kuali, fir’aun bertanya lagi kepada Masyitah: ” Sekarang .. siapakah tuhanmu ya Masyitah ?” … Dengan suara lantang bercampur tangis .. Masyitah berteriak :” Tuhanku dan juga tuhanmu Allah ” … ” Byur ” …. tubuh putra keduanya didorong masuk kuali … tulang belulang kedua putranya terpisah dari daging  karena panasnya minyak.

Dan kini tibalah giliran Masyitah dan putra Masyitah yang masih bayi diangkat kesisi kuali, Firaun sombong itu kembali bertanya … ” Sekarang .. siapa tuhanmu ya Masyitah ?” … Masyitah memandang kepada bayi yang dikasihinya, kasih sayang dan rasa ke ibuan membuat lidah masyitah kelu tidak segera menjawab, namun Allah menunjukkan kuasa-Nya melalui bayi Masyitah, Bayi mungil itu tiba-tiba berbicara pada ibunya : ” Jangan engkau takut wahai ibuku … katakanlah Tuhanku dan tuhanmu adalah Allah, sungguh engkau mengatakan kebenaran ” Dengan sangat lantang Masyitah berkata seraya menatap tajam firaun : ” Tuhanku dan juga tuhanmu adalah Allah ” … “Byur ” … Murka firaun tidak tertahan menghadapi masyitah, Ibu dan bayi mungil itu dimasukkan kedalam kuali yang mendidih, Dan setelah itu jasad dan tulang belulang Masyitah dan anak-anaknya dibuang ke dasar sebuah lembah.

Kemudian kala Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam dalam perjalanan isra’ dan mi’rajnya , beliau mencium bau yang sangat harum, lalu beliau pun bertanya pada Jibril yang mendampinginya : ” Bau harum apa ini ya Jibril, sungguh alangkah wanginya ?”.

Jibril menjawab ; ” ini bau harum Masyitah, si tukang sisir putri firaun dan anak-anaknya “.

Subhanallah … walhamdulillah .. La Ilaha Illallah … Allahu Akbar ….

(Ustadz Miftah Juanaid)

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru