28.1 C
Jakarta

Masa Depan Terorisme Masih Panjang

Artikel Trending

EditorialMasa Depan Terorisme Masih Panjang
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Hasil sidang yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (24/1), menyita perhatian publik. Pasalnya Munarman ikut terlibat pada pembaitan ISIS di Makassar pada pada 24-25 Januari 2015, dan menjadi otak pada tindak kekerasan dan terorisme. Hal tersebut, disebut oleh salah satu saksi bernama AM.

Tak berhenti di situ, kasus tersebut bergulir pada mantan pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab. Di persidangan, AR juga menyebutkan bahwa aksi pembaitan FPI pada ISIS tercetus dari ceramah Habib Rizieq Shihab. Ditambah dengan ditemuinya maklumat FPI yang secara telak isinya mendukung ISIS, karena punya misi-visi yang sama. Yakni, Penerapan Syariah Islam dan Penegakan Khilafah Islamiyah melalui Jalan dakwah, Hizbah, dan Jihad sesuai manhaj Nabawiyah.

Bisa dilihat di sini, jika FPI, maklumat FPI, lebih-lebih para pengurus inti FPI mendukung ISIS, artinya FPI secara kelembagaan telah sah menjadi bagian dari ISIS. Jadi, jika Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa ormas FPI adalah ormas terlarang, dan kini telah dibubarkan, itu adalah langkah yang sangat tepat. Bahkan sungguh sangat tepat malah.

Pembubaran FPI, sebagaimana pembubaran HTI, adalah langkah baik untuk melakukan preventif atas menguatnya jaringan teroris di tubuh FPI. Apalagi, sudah kita lihat bahwasanya FPI sudah benar-benar secara jelas menyatakan mendukung dan bergabung secara ideologis dengan ISIS, teroris paling keji di muka bumi ini.

Sejak lama, organisasi FPI ini seperti kapal selam yang tidak bermuara, tetapi sering cepat landas ketika menemukan momentum yang bombastis. Di kala teroris bermunculan, organisasi FPI ini diam seribu bahasa. Tidak manyatakan menolak, tidak menyatakan mendukung. Tapi terlihat secara jelas, FPI ini perilakunya sudah intoleran dan sudah mengarah pada gerakan terorisme.

Dan pada akhirnya, pembaca Harakatuna tahu, mata kita melihat bahwa semua tindakan kekerasan FPI selama ini, mulai dari 1998 hingga kini, ternyata hasil inisiatif dari ISIS. Playing victim yang sering digelorakan FPI selama ini ketika disebut sebagai ormas radikal, ternyata hanyalah kedok belaka. Puncaknya, dengan hasil persidangan kemarin, menjadi titik terang bahwa mereka selama ini di Indonesia, telah melakukan perilaku terorisme.

BACA JUGA  Menyikapi Zionis sebagai Terorisme Global

Kotak pandora terorisme FPI tersingkap jelas. Dan kebenaran adalah pemenang yang sejati. Masyarakat muslim dan juga masyarakat non-muslim yang selama berjalan di jalan kebenaran tetapi sering diteror dengan perilaku kekerasan FPI, berkat bantuan Tuhan yang pengasih, telah memberikan jalan benderang siapa sesungguhnya yang bermain selama ini. Dan jawabannya adalah FPI, serta teroris yang lain, yang memiliki garis ideologi terorisme yang sama.

Maka tak heran, jika dari dahulu, banyak terorisme yang tertangkap polisi disinyalir adalah kader FPI, baik yang di Jakarta Timur dan di Makassar, atau di beberapa tempat lainnya. Di balik itu semua, ternyata ada nama Munarman yang menggerakkan orang lain untuk melakukan teror-terorisme.

Dan semua ini jelas akibat dari akibat baiatnya kepada ISIS dan juga bagaimana dia menyebarkan paham terorisme di banyak tempat, seperti kejadian di Sekretariat FPI Kota Makassar-Markas Daerah LPI (Laskar Pembela Islam), Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Sudiang Makassar, dan di Aula Pusbinsa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Maka perjuangan FPI dengan alibi nahi-mungkarnya terlihat sia-sia. Yang ada hanyalah kedok perilaku teroris yang makar. FPI yang selama ini memprogandakan diri untuk membela Islam dan Tuhan, hanyalah suara knalpot bising, karena tidak dilengkapi dengan perilaku amar makrufnya, di mana ia harus menjaga jiwa (hifzh an-nafs) dan menjaga harta (hifzh al-mal).

Tapi yang terjadi adalah sebaliknya. Banyak jiwa terbunuh disebabkan terorisme FPI. Dan Banyak pula harta, perasaan, jabatan, sanak family, dan sebagainya, juga hilang akibat kekejian teroris FPI. Sampai di sini, pembaca Harakatuna bisa melihat dan membedakan, mana yang sesungguhnya selama ini diperjuangkan ormas FPI ini. Dan sangat disayangkan, ia malah memperjuangkan misi besar teroris dunia yang mematikan, Negara Islam Irak dan Syam, ISIS.

Dengan fakta bahwa secara kelembagaan FPI telah mendukung teroris ISIS, tetapi kita belum punya data lengkap anggotanya, mengindikasikan masa depan terorisme di Indonesia masih panjang?

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru