Harakatuna.com. Pekanbaru. Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman terus mendorong dan mengerahkan mahasiswa selaku agent of change untuk menjadi penangkal paham radikalisme yang berkembang di lingkungan masyarakat.
Orang nomor satu di Riau ini mengungkapkan, bahwa radikalisme telah merajalela di kalangan masyarakat, tidak hanya pada ormas-ormas tertentu namun juga mulai menyusup ke kalangan mahasiswa.”Radikalisme dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu harus kita tangkal. Kita harus menumbuhkan sikap nasionalisme (cinta tanah air) dan patriotisme,” ujarnya ketika membuka acara dialog kebangsaan yang diadakan oleh Forum Komunikasi Generasi Muda Pancasila Provinsi Riau di Balai Serindit, Gedung Daerah ProvinsiProvinsi Riau, Senin (30/10/2017).
Begitu juga dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latif sebagai pembicara dialog kegiatan ini. Ia menegaskan, bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila harus ditanamkan dalam keseharian, beragama dan bersosial. Dengan begitu, menurutnya, masyarakat dapat menangkal isu radikalisme dengan sendirinya berkat sikap cinta tanah air yang telah tertanam di jiwanya.
“Hendaknya kita dapat menumbuhkan sikap hubungan yang harmonis dari tiga relasi, yaitu relasi kasih sayang kepada Tuhan dengan sesama manusia, dan alam,” ungkapnya lagi dalam acara yang dihadiri ratusan pemuda dari kalangan siswa SMA, mahasiswa dan organisasi pemuda yang ada di Riau.