31.2 C
Jakarta
Array

Lepas Santri ke Luar Negeri di Momentum Hari Santri

Artikel Trending

Lepas Santri ke Luar Negeri di Momentum Hari Santri
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kudus – Ada yang istimewa dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Ulama (NU) Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, Senin (22/10/2018).

Pasalnya, upacara HSN 2018 yang dilangsungkan di halaman madrasah, itu diwarnai dengan pelepasan belasan santri lulusan MA. NU. TBS Kudus, yang dalam beberapa hari ke depan akan segera melanjutkan studi ke luar negeri, yakni ke Mesir dan ke Yaman.

Para santri yang dilepas dan akan meneruskan studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, adalah M. Ibnu Faqih Alfikri, Zaki Ahmad Faruq, M. Saiful Fahmi, Aufa Nailul Muna, Azka Sabili, Moh Rifki Ashfal Muna, Abdillah Dzul Fikri, Chusni Akmal Kisai, Nurrohmad, M. Abdulloh Mubarok, dan Muh Alaikassalam.

Sedang dua santri dilepas untuk meneruskan studi di perguruan tinggi di Yaman, yaitu Muhamad Chasan Arif dan M. Basuni Baihaqi. Tiga lainnya sudah berangkat terlebih dulu ke Yaman, yaitu Qodri Azizi, Royyan Royyanal dan gus jamil.

Kepala MA. NU. TBS Kudus, KH. Musthofa Imron kepada santrinya berpesan, agar mereka menata niat dengan baik untuk thalabul ilmi (belajar). ‘’Niat Anda ke Mesir atau Yaman adalah untuk belajar, maka harus sungguh-sungguh,’’ katanya.

Musthofa Imron juga mendorong para santrinya, di luar negeri membentuk atau mengikuti organisasi yang bisa menunjang peningkatan prestasi akademik. ‘’Buatlah atau ikuti organisasi untuk menunjang proses belajar,’’ tuturnya sembari menyampaikan salam KH. M. Ulil Albab Arwani yang berhalangan hadir di madrasah.

Hal senada disampaikan salah satu sesepuh Madrasah TBS Kudus, KH. Hasan Fauzi. ‘’Niat panjenengan jangan berubah untuk thalabul ilmi,’’ ungkapnya di depan para santri tersebut. ‘’Uthlubul ilma wa lau bis shina. Ini maksudnya, belajarlah walau sampai di tempat yang jauh,’’ ujarnya.

Hasan Fauzi  mengingatkan, bahwa untuk mencapai kesuksesan di dunia itu harus dengan ilmu, demikian juga dengan kesuksesan di akhirat, juga dengan ilmu. ‘’Dan untuk meraih keduksesan di dunia dan akhirat, pun dengan ilmu,’’ lanjutnya menambahkan.

Sedang KH. Noor Khamim Lc. Pg.D, mengutarakan, para santri dilepas secara resmi oleh madrasah, selain untuk memotivasi adik-adik kelasnya yang masih belajar, adalah supaya ada beban moral, yaitu agar tertanam dalam diri, ketika pulang jangan sampai mengecewakan masyayikh (kiai dan guru).

‘’Tidak mengecewakan ini baik dalam hal prestasi akademik, maupun prestasi moral yang ditandai dengan terjaganya akhlak, menjaga akidah ahlussunnah waljamaah, serta senantiasa takzimul ilmi wa ahlihi. Itu semua adalah sebab-sebab kita memperoleh kesuksesan dan keberkahan,’’ tegasnya. (*)

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru