32.5 C
Jakarta

Kesbangpol Batang Terus Gencarkan Sosialisasi Paham Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahKesbangpol Batang Terus Gencarkan Sosialisasi Paham Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Batang  Semakin bahayanya radikalisme masih mengancam keamanan dengan berbagai modus yang bisa saja mengintai setiap saat.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang menggelar sosialisasi pencegahan tangkal paham radikal di Gedung Pramuka Batang, Kabupaten Batang, Kamis (6/4/2023).

Kegiatan ini menyasar kepada anggota Srikandi PP dan Sapma PP Kabupaten Batang, karena mereka masuk dalam kalangan milineal.

Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata mengatakan, bahwa sosialisasi radikalisme untuk memberikan pencerahan agar dapat mencegah paham radikal dan terorisme berkembang di Kabupaten Batang.

“Dalam hal ini kami mengundang kalangan milenial yakni Srikandi PP dan Sapma PP Batang menjadi sasaran utama sosialisasi, karena mereka memiliki jiwa yang dinamis dan mampu mencerna segala informasi dengan benar,” jelasnya.

Apalagi mereka mempunyai ideologi Pancasila organisasi pastinya akan lebih mengerti bila diberikan pemahaman tentang radikalisme.

Ia juga mengatakan, bahwa paham radikalisme ini berpaham anti-Pancasila jadi ingin merubah susunan isi Pancasila saat ini, sehingga mereka melakukan segala cara salah satunya memberontak dengan agama.

BACA JUGA  Puluhan Pendeta Poso Akan Dilibatkan untuk Deteksi Radikalisme

“Tentu saja jika dibiarkan akan mengganggu kestabilan keamanan daerah, apalagi sasarannya ideologi. Kalangan milenial yang berpikiran maju ini, jangan sampai memiliki konsep pemahaman yang salah, pasti akan jadi masalah, maka tindakan kami hari ini merupakan langkah antisipatif,” tegasnya.

Berbahayanya radikalisme di Indonesia karena mereka akan menarik pondasi negara yakni Pancasila. Kalau sudah tidak ada pondasi dasar negara kita, jadi Indonesia akan hilang.

Maka, lanjut dia, kami menggencarkan sosialisasi radikalisme di Kabupaten Batang supaya menghilangkan intoleransi dan menumbuhkan saling toleransi.

“Ciri orang yang memiliki intoleransi meliputi merasa benar sendiri dan tidak siap berbeda sendiri. Jika itu sudah ada nanti baru menuju ke radikalisme yang berubahnya dengan cepat. Akar dari Radikalisme disebabkan oleh faktor kemiskinan atau ekonomi yang kurang mampu dan kadang-kadang salah tafsir ajaran agama,” ujar dia.

Ia berharap, sosialisasi radikalisme akan terus dilakukan kepada generasi muda atau kalangan milineal yang saat ini masih rentan kemasukan paham radikalisme.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru