31.9 C
Jakarta

Ingin Dicintai Allah, Bacalah Surat Al-Ikhlas Di Akhir Rakaat Shalat

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahIngin Dicintai Allah, Bacalah Surat Al-Ikhlas Di Akhir Rakaat Shalat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Siapa sih yang tidak ingin dicintai oleh Allah. Tentu setiap manusia ingin dicintai oleh Tuhan semesta alam. Agar bisa dicintai oleh Allah, maka syarat mudahnya adalah dengan melakukan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan. Namun demikian, Rasulullah mengabarkan sebuah kisah yang bisa diteladani untuk dicintai Allah.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah mengabarkan kepada para sahabatnya, bahwa ada seorang sahabat yang sangat dicintai oleh Allah karena di akhir rakaat setiap shalatnya ia membaca surat Al-Ikhlas.

أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بَعَثَ رَجُلًا علَى سَرِيَّةٍ، وكانَ يَقْرَأُ لأصْحَابِهِ في صَلَاتِهِمْ فَيَخْتِمُ بقُلْ هو اللَّهُ أحَدٌ، فَلَمَّا رَجَعُوا ذَكَرُوا ذلكَ للنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فَقالَ: سَلُوهُ لأيِّ شيءٍ يَصْنَعُ ذلكَ؟، فَسَأَلُوهُ، فَقالَ: لأنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ، وأَنَا أُحِبُّ أنْ أقْرَأَ بهَا، فَقالَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أخْبِرُوهُ أنَّ اللَّهَ يُحِبُّه

Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad mengutus seorang laki-laki untuk memimpin pasukan perang. Lelaki ini ketika mengimami shalat selalu mengakhiri dengan bacaan qul huwallahu ahad (surat Al-Ikhlas). Ketika mereka kembali dari perang, para pasukan tersebut mengabarkannya kepada Nabi Muhammad. Beliau pun bersabda: “Tanyakan padanya, mengapa ia melakukan demikian?” Maka mereka menanyakannya dan lelaki tersebut menjawab: “Karena surat Al-Ikhlas berisi tentang sifat Ar-Rahman, sehingga saya suka untuk membacanya”. Maka Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Kabarkan kepadanya bahwa Allah juga mencintainya” (HR. Bukhari).

BACA JUGA  Melihat Keutamaan Puasa Ramadhan Berdasarkan Hadis Nabi Muhammad

Surat Al-Ikhlas memang salah satu surat yang cukup mudah dihafalkan, karena suratnya singkat namun kandungannya sungguh luar biasa. Nabi Muhammad sendiri dalam hadisnya menyatakan sepertiga isi kandungan Al-Qur’an sudah termaktub dalam surat Al-Ikhlas.

أنَّ رَجُلًا سَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ قُلْ هو اللَّهُ أحَدٌ يُرَدِّدُهَا، فَلَمَّا أصْبَحَ جَاءَ إلى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَذَكَرَ له ذلكَ، وكَأنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: والذي نَفْسِي بيَدِهِ، إنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ

Artinya: “Ada seorang sahabat Nabi yang mendengar sahabat Nabi yang lain senantiasa mengulang-ulang bacaan qul huwallahu ahad (surat Al-Ikhlas). Esok harinya, disampaikan perihal tersebut kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam. Dan ada orang yang seolah-olah menganggap remeh perbuatan sahabat tersebut. Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat Al-Ikhlas itu setara dengan sepertiga Al-Qur’an”. (HR. Bukhari)

Meskipun hadis di atas menyebutkan kejadian pada salah seorang sahabat Nabi, akan tetapi Nabi Muhammad sudah menyatakan demikian, maka hadis tersebut bisa berlaku untuk umum, seluruh umat Islam. Dan berdasarkan hadis tersebut, maka jika ingin dicintai oleh Allah, maka bacalah surat Al-Ikhlas di akhir rakaat setiap shalat. Perlu diketahui, membaca Al-Ikhlas di akhir rakaat setiap shalat bukan sebuah kewajiban melainkan anjuran saja. Wallahu A’lam bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru